TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat DKI Jakarta Mohamad Taufik mendesak Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menimbang ulang rencana alih fungsi wisma atlet di Kemayoran menjadi rumah susun. Menurut dia, perubahan peruntukan itu bakal memicu masalah di masa mendatang.
"Jangan sampai nanti atlet menuntut perubahan fungsi wisma atlet itu," ujarnya di Kebon Sirih, Senin, 14 September 2015.
Sebelumnya, Ahok berencana mengubah fungsi wisma atlet menjadi rumah susun seusai Asian Games 2018. Kebijakan itu, kata dia, penting agar fasilitas publik tersebut tidak terbengkalai setelah pesta olahraga itu digelar. (Lihat Video Ahok: Saya Dilawan Makin Loncat!, Ahok : Gubenur Jakarta Ngga Demen Duit, Demennya Ribut, Ingin Belajar Mengaji, Ahok Diusir Dari Masjid )
DPRD DKI menolak mentah-mentah rencana itu. Menurut Taufik, bila wisma atlet sudah diubah menjadi rumah susun, pemerintah DKI akan menemui kesulitan baru saat menjadi penyelenggara acara olahraga kembali pada tahun-tahun mendatang.
"Nanti bangun wisma atlet lagi. Ini justru pemborosan," ujar politikus Partai Gerakan Indonesia Raya itu.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Abdul Hadi mengatakan rencana perubahan wisma atlet menjadi rusun dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hunian di Ibu Kota. PT Jakpro ditugasi membangun wisma atlet itu di Kemayoran. "Wisma atlet bisa memenuhi 7.000 hunian dari kebutuhan 50 ribu yang masih kurang," ucapnya.
RAYMUNDUS RIKANG