TEMPO.CO, Jakarta - Mesin kendaraan mulai menyala. Sirene dan kelip lampu merah terang terlihat di atas mobil itu. Perlahan, ambulans tersebut mulai meninggalkan rumah kontrakan di Jalan Kalibata Pulo, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, 16 September 2015, sekitar pukul 19.45.
Di belakang ambulans, ratusan pengemudi sepeda motor memakai jaket hijau mengiringi laju mobil. Para pengendara Go-Jek itu mengerumuni ambulans bak semut. Melintasi Warung Buncit dan berakhir di dekat Gerbang Tol Mampang arah Tangerang.
Rupanya, aksi itu merupakan solidaritas pengemudi Go-Jek terhadap rekannya yang tewas akibat kecelakaan. "Ini untuk menghormati rekan satu profesi, Gunawan, yang tewas bersama istrinya yang sedang hamil karena ditabrak Kopaja," kata Yosua Julio, 24 tahun, pengemudi Go-Jek. "Saya tahu kabar ini dari grup WhatsApp."
Yosua mengatakan dia sengaja tidak mengambil penumpang untuk mengantar Gunawan. Konvoi itu, kata dia, berakhir hingga gerbang tol karena jenazah dibawa ke Lampung untuk dimakamkan.
Pengemudi lain, Yanto Yusri, 27 tahun, mengatakan, selain mengantar jenazah, para pengendara Go-Jek juga memberikan sumbangan kepada keluarga Gunawan. "Ada yang nyumbang Rp 10-50 ribu," ujarnya. "Enggak tahu totalnya berapa."
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Jakarta Selatan Inspektur Dua Bakti Butar Butar mengatakan Gunawan, 43 tahun, dan istrinya yang sedang hamil, Lilis, 36 tahun, tewas ditabrak Kopaja 612 rute Kampung Melayu-Ragunan dengan nomor polisi B-7664-RE. "Anaknya, Aldo, masih kritis di RSCM," tuturnya.
Bakti menjelaskan kecelakaan ini berawal saat mobil Toyota Avanza B-1508-TIU putar balik di Jalan Warung Buncit. Lalu, kata dia, datang mobil Daihatsu Xenia dari arah yang sama dan di belakangnya melaju Honda Beat BE-3360-QW serta Kopaja berkecepatan tinggi di jalur busway.
Karena mengebut, kata Bakti, sopir Kopaja tidak bisa mengendalikan kendaraannya. "Kopaja nabrak sepeda motor, Xenia, dan Avanza," ucapnya.
Dari keterangan keluarga, tutur Bakti, Gunawan yang bekerja sebagai pengemudi Go-Jek sedang tidak bertugas mencari penumpang. "Dia mengantar istri untuk mencairkan dana Kartu Jakarta Pintar," katanya.
HUSSEIN ABRI YUSUF | AVIT HIDAYAT
Video Terkait: