TEMPO.CO, Manchester - Pernyataan Marco van Basten, mantan bintang dan pelatih tim nasional Belanda, menjelang semifinal Liga Champions musim lalu mungkin ada benarnya. Saat itu Basten mengatakan klub-klub Inggris tak akan bisa memenangi kejuaraan utama antarklub Eropa itu karena terlalu sibuk di kompetisi lokal.
Kamis dinihari, 16 September 2015, pernyataan Basten terngiang kembali setelah melihat dua klub Inggris, yaitu Manchester City dan Manchester United, sama-sama kalah 1-2 masing-masing oleh Juventus dan PSV Eindhoven.
City, yang tampil sangat mengesankan dalam awal musim Liga Primer Inggris 2015-2016, kembali mengesankan inferioritas mereka dalam kejuaraan utama antarklub Eropa ini seperti musim-musim sebelumnya.
Ditangani pelatih yang sama, yaitu Manuel Pellegrini, yang musim lalu membawa klubnya menduduki peringkat kedua Liga Primer setelah sebelumnya juara, City gagal memanfaatkan dukungan penonton di kandang sendiri, Stadion Etihad, Manchester.
City unggul lebih dulu melalui gol bunuh diri bek Juventus, Giorgio Chiellini, pada menit ke-57. Tapi, tuan rumah tak bisa memanfaatkan momentum ini untuk terus membombardir gawang Juventus. Sebaliknya, Juventus membuktikan keliatan mereka hingga mencapai final Liga Champions musim lalu.
Pada menit ke-70, penyerang klub Seri A Liga Italia dari Kota Turin tersebut, Mario Mandzukic, membobol gawang tim asuhan Pellegrini untuk menyamakan kedudukan. Setelah itu, penyerang asal Spanyol, Alvaro Morata, yang juga tampil mengesankan di Liga Champions musim lalu, membawa Juve memastikan kemenangannya pada menit ke-81.
Manajer Juventus Massimiliano Allegri memuji peran kiper senior mereka yang sudah berusia 37 tahun, Gianluigi Buffon, terutama dalam menghadang tembakan penyerang baru City, Raheem Sterling. “Buffon beberapa kali membuat penyelamatan gemilang, terutama setelah kami ketinggalan 0-1. Buffon adalah kiper luar biasa, mungkin yang terbaik dalam sejarah sepak bola ini,” ujar Allegri.
Adapun Manchester United juga unggul lebih dulu di kandang PSV di Stadion Philips, Eindhoven, Belanda, melalui gol mantan bintang PSV dan tim Belanda dalam Piala Dunia 2014, Memphis Depay, pada menit ke-41.
Tapi, Manchester United di bawah asuhan mantan pelatih Belanda dalam Piala Dunia 2014, Louis van Gaal memang kehilangan karakternya yang keras. MU memang menguasai permainan namun mereka terlalu stylish untuk menyapu serangan lawan. Hanya berselang empat menit dari gol Depay, sundulan Hector Moreno membobol gawang MU.
Pada menit ke-57, sundulan Luciano Narsingh membobol gawang MU untuk kali kedua. Anak-anak asuhan Van Gaal tak bisa menyamakan kedudukan dan kemungkinan besar kehilangan bek sayap Luke Shaw yang menderita cedera patah kaki dalam pertandingan itu.
BBC | GUARDIAN | HARI PRASETYO