TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan hubungannya dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah makin harmonis akhir-akhir ini. Buktinya, dia berujar, kerja sama eksekutif dan legislatif mulai berjalan sinergis, khususnya pembahasan temuan Badan Pemeriksa Keuangan dan Kebijakan Umum Anggaran APBD 2016.
Ahok, sapaan Basuki, menambahkan ada beberapa momentum yang membuktikan dirinya sudah akur dengan Dewan. Salah satunya adalah rapat paripurna yang berlangsung secara maraton pada pekan ini menanggapi penggunaan APBD 2014. “Saya enggak mungkin bisa pidato di depan Dewan kalau ribut terus. Pokoknya gue enggak berantem lagi,” dia berujar di Balai Kota, Kamis, 17 September 2015.
Pernyataan Ahok itu menanggapi sindiran Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang dilontarkan saat bertemu kepala daerah di Hotel Bidakara kemarin. Menteri Tjahjo menyarankan kepala daerah tak meniru pola kepemimpinan Ahok. Menurut dia, gaya gubernur berusia 49 tahun yang sering ribut dengan Dewan membuat serapan anggaran rendah. Alih-alih menyejahterakan rakyat, ujar Menteri Tjahjo, relasi Ahok dengan Dewan justru menyulitkan masyarakatnya. (Baca: Ini Alasan Menteri Tjahjo Agar Gubernur Lain Tidak Tiru Ahok)
Ahok mengatakan ia memang kerap ditegur soal gaya kepemimpinan, khususnya cara berkomunikasi kepada publik yang kerap melontarkan kata-kata kasar. Namun dia menjelaskan itu cerita usang. “Sekarang saya pernah enggak mengeluarkan kata-kata kasar? Enggak kan, enggak kan,” tutur Ahok.
Mantan politikus Partai Gerakan Indonesia Raya itu tak lupa berseloroh dengan gaya khasnya. Ahok mengaku tak berani melawan Dewan yang jumlahnya mencapai 106 anggota. Sementara dirinya hanya seorang diri. “Kamu kira saya main film kungfu,” kata dia.
RAYMUNDUS RIKANG