TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan, ada tiga masalah penting dalam industri perbankan. Pertama, Muliaman menjelaskan, Indonesia perlu membangun industri keuangan yang memiliki kemampuan daya tahan cukup.
Alasannya, kata dia, situasi pereknomian global yang cenderung tidak menentu. "Krisis datang dan pergi tanpa diduga, jadi daya tahan harus ditingkatkan," kata Muliaman dalam acara penganugerahan Indonesia Banking Award 2015 di Hotel Kempinski Indonesia, jakarta, Kamis 17 September 2015.
Industri keuangan, kata dia, harus mempunyai kemampuan untuk menyerap berbagai macam risiko. Pesan kedua, Muliaman menyebutkan terkait dengan kontribusi sektor keuangan terhadap pembangunan nasional. Melalui berbagai macam produk keuangan, perbankan turut serta memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan.
Salah satunya yaitu dengan mendorong pembiayaan dari pasar modal. Oleh karena itu butuh financial deepening sesegaramungkin agar likuiditas di pasar keuangan menjadi lebih baik," ujarnya. Ketiga, kata Muliaman, industri keuangan nasional bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. "Ini akan membantu masyarakat ekonomi lemah ataupun UMK," kata Muliaman.
Indonesia Banking Award 2015 merupakan acara tahunan yang digelar Tempo Inti Media bekerjsa sama dengan Indonesia Banking School. Peserta yang terjaring sebanyak 118 bank, sebanyak 40 bank umum mendapat penghargaan sebagai bank dengan kinerja terbaik.
Acara ini selain dihadiri para pimpinan bank yang mendapat penghargaan, juga dihadiri Menter Keuangan Bambang S Brajonegoro. Dari jajaran Tempo Inti Media hadir Direktur Utama Bambang Harymurti. Sedangkan dari Indonesia Banking School hadir Subarjo Joyosumarto.
GHOIDA RAHMAH