TEMPO.CO, Jakarta - Akhmad Sahal, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (NU) Amerika, mengaku menikmati kunjungan makan siang di Balai Kota bersama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pada hari Rabu, 16 September 2015. Saat dihubungi, Akhmad berujar, "Asyik, suasananya intim karena ruang makan Ahok memang kecil."
Akhmad mengatakan kunjungan makan siangnya tersebut hanya acara informal dan dilakukan secara spontan tanpa ada agenda apa pun. "Tidak dalam rangka apa-apa. Nyantai saja. Saya bilang ke asisten Ahok kalau saya ingin bertemu Ahok. Numpung saya belum ke Amerika," ujar Akhmad yang pada November 2015 akan berangkat ke Amerika untuk melanjutkan studinya. Gayung bersambut. Ahok, sapaan akrab Basuki, malah mengundangnya untuk makan siang di Balai Kota.
Dalam kesempatan makan siang tersebut, Akhmad mengatakan bahwa ia dan Ahok saling bertukar pikiran tentang kemunduran Islam saat ini. Dalam kultwit Akhmad yang berjudul "Islam di Mata Ahok" di akun Twitternya, @sahaL_AS, Akhmad mengaku tertarik dengan paparan Ahok tentang Islam. Menurut Akhmad, Ahok jitu dalam membidik permasalahan yang saat ini terjadi di dunia modern dengan mengajukan pertanyaan yang tepat. "Mengapa muslim sekarang mundur?" kata Akhmad menirukan pertanyaan Ahok.
Menurut Ahok dalam kultwit Akhmad, watak dasar Islam sejatinya menghargai enterpreneurship dan kreativitas. Itulah yang menurut Ahok membuat peradaban Islam zaman dulu lebih maju daripada sekarang. Dalam kultwit Akhmad, Ahok berujar bahwa peradaban Islam belakangan ini mundur karena tidak kondusif lagi terhadap berkembangnya kreativitas dan sikap kritis.
Karena itu, Ahok mengatakan bahwa agar peradaban Islam bisa maju lagi, umat Islam harus memunculkan lagi faktor-faktor internal yang membuat mereka maju. "Ahok justru percaya kalau umat Islam berhasil menegakkan kembali spirit wiraswasta dan kreativitasnya, mereka akan maju lagi," ujar Akhmad. Selain itu, Ahok juga menegaskan bahwa umat muslim perlu melakukan introspeksi kolektif. "Kenapa perlu? Karena dulu peradaban Islam pernah maju. Kok, sekarang mundur?" ujar Akhmad.
Saat Tempo menanyakan hal apa yang paling berkesan tentang Ahok, Akhmad mengaku bingung. "Saya tuh paling bingung kalau ditanya apa yang paling berkesan tentang seseorang," ujarnya. Namun yang pasti, Akhmad berujar bahwa jika ada kesempatan dirinya ingin makan siang lagi dengan Ahok. "Mau banget!"
ANGELINA ANJAR SAWITRI