TEMPO.CO, Jakarta - Inggris terancam kehilangan jatah satu tiket Liga Champions setelah klub-klub Liga Primer menuai hasil buruk dalam laga penyisihan grup Liga Champions, pertengahan pekan ini.
Dari empat tim Inggris yang tampil di babak penyisihan grup, hanya Chelsea yang sukses meraih kemenangan. Sedangkan tiga lain, yakni Manchester United, Manchester City, dan Arsenal, kalah.
MU kalah 1-2 oleh PSV Eindhoven, City ditekuk Juventus 1-2, dan Arsenal dibungkam Dinamo Zagreb 1-2. Adapun Chelsea sukses mencukur Maccabi Tel Aviv dengan skor 4-0.
Tim-tim Inggris yang berlaga di Liga Eropa juga mengalami nasib sama. Southampton dan West Ham United, dua wakil Inggris di Liga Eropa, bahkan sudah terdepak sebelum fase grup dimulai.
Baca juga:
Kecelakaan di Cipali, 6 Tewas: Karena Makam Mbah Samijem?
Kenalkan, Putri Gayatri, 15 tahun, Wakili Indonesia di PBB
The Guardian mencatat, dalam tiga musim terakhir, Inggris hanya mengirimkan dua wakil di babak delapan besar Liga Champions dan hanya satu yang bisa mencapai babak semifinal.
Bahkan, pada musim 2013/2014, tidak satu pun tim Inggris yang bisa lolos dari babak penyisihan grup. Ini menjadi periode terburuk dalam sepak bola Inggris di kancah Eropa.
Cukup menyedihkan. Padahal mereka pernah mengalami masa-masa emas pada 2004-2012. Pada periode itu, Inggris bahkan bisa mengirimkan tiga tim mereka ke babak semifinal.
Selama lima tahun itu, Guardian mencatat, tujuh tim Inggris bahkan menjadi finalis Liga Champions. Cukup luar biasa. Namun sejak 2012, masa keemasan itu memudar.
Pada 2012, Asosiasi Sepak Bola Eropa atau Union of European Football Associations (UEFA) menempatkan Inggris pada peringkat pertama koefisien UEFA. Kini, mereka melorot ke peringkat kedua. Jika prestasi tim-tim Inggris tak berubah, nilai koefisien Inggris akan berkurang.
Guardian memprediksi, jika tren penurunan performanya tak berubah, tim-tim Inggris hanya akan mendapatkan tiga tiket Liga Champions pada musim 2017/2018.
Sejak musim 2001/2002, Inggris selalu mendapatkan empat tiket ke Liga Champions. Ini karena mereka selalu masuk dalam tiga besar dalam tabel koefisien FIFA bersama Jerman dan Spanyol.
Sesuai dengan ketentuan FIFA, tiga negara yang memiliki nilai koefisien tertinggi mendapat jatah empat tiket Liga Champions. Jadi Inggris harus menambah nilai koefisien mereka jika ingin bertahan di tiga besar. Untuk itu, tak ada cara selain meningkatkan performa mereka di kompetisi Eropa, baik Liga Champions maupun Liga Eropa.
THE GUARDIAN | GOAL | AGUSTIAR