TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro berharap penjualan Obligasi Retail seri 12 (ORI 012) mampu mendorong masyarakat ikut membiayai negara. "Seperti Jepang, utang (luar negeri) mereka sedikit karena masyarakatnya ikut andil dalam pembiayaan negara dari pembelian surat serupa," kata Bambang, saat menyampaikan pidatonya dalam acara peluncuran ORI 012, di Jakarta, Senin, 21 September 2015.
Menurutnya, Indonesia perlu membangun basis domestik untuk memperkecil utang. "APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) yang ideal adalah APBN dengan pajak yang kuat dan utang yang dibiayai oleh masyarakat sendiri," katanya.
Bambang juga mengatakan ada sejumlah alasan mengapa pemerintah perlu mengeluarkan ORI. Pertama, untuk pendalaman pasar keuangan. Pemerintah menginginkan adanya basis investor domestik, mengingat investor yang dimiliki Indonesia cukup besar. Maka ORI akan memberi akses untuk investor kecil dan menengah untuk turut berpartisipasi. Kedua, untuk pembiayaan.
"Jadi, saya ingin mendorong kita untuk realistis dan jeli melihat peluang," kata Bambang mengakhiri pidatonya. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan membuka masa penawaran ORI 012 pagi tadi. ORI 012 ditargetkan dapat menyerap dana Rp 20 triliun. Tapi tidak tertutup kemungkinan batas penyerapan dinaikkan jika permintaan meningkat.
Masa penawaran ORI 012 dilakukan hingga 15 Oktober mendatang. ORI 012 diluncurkan dengan kupon 9 persen dan tenor tiga tahun. Jika ingin membeli ORI 012, jumlah minimum yang harus dipesan masyarakat Rp 5 juta dengan jumlah maksimum pemesanan Rp 3 miliar.
INGE KLARA SAFITRI