TEMPO.CO, Kopenhagen - Pria Denmark, yang disebut oleh surat kabar Denmark BT sebagai Peter Frederiksen, akan muncul di pengadilan dengan tuduhan penyerangan seksual setelah polisi menemukan benda mengerikan di rumahnya di Afrika Selatan.
Seperti yang dilansir Daily Star, Senin, 21 September 2015, polisi menggerebek rumah Frederiksen setelah istrinya--yang berasal dari Kerajaan Lesotho di Afrika--melaporkan jika suaminya telah membius sebelum kemudian memotong organ perempuannya.
GAYUS KELUYURAN
TERUNGKAP: Inilah 2 Wanita yang Terekam Bersama Gayus
EKSKLUSIF: Gayus Ternyata tanpa Pengawal Saat Sidang Cerai
Polisi yang melakukan penggeledahan telah mengkonfirmasi bahwa mereka menemukan juga alat vital lain yang terpotong--ditemukan dalam freezer terbungkus dengan kantong plastik dan diberi label--yang mungkin berasal dari 21 wanita berbeda.
"Kami menemukan 21 alat kelamin dari 21 wanita," kata juru bicara polisi Hangwani Mulaudzi kepada tabloid Denmark sebagaimana dilansir dari Daily Star. "Istri pria itu adalah salah satu wanita. Kami sekarang menyelidiki 20 yang lain."
Polisi juga menyita peralatan bedah, anestesi (obat penghilang rasa sakit), dan koleksi besar foto di rumah itu. Ahli forensik sedang menyelidiki apakah bagian tubuh yang diambil dari korban Frederiksen itu ketika para perempuan tersebut hidup atau mati.
Frederiksen--yang memiliki sebuah toko senjata di Bloemfontein--sebelumnya sempat menyatakan kepada wartawan bahwa melakukan mutilasi genital. Dalam wawancara radio ia mengaku melakukan operasi kontroversial itu terhadap istrinya--dan temannya.
SIMAK
Gayus Bisa Nongkrong di Resto, Menteri Yasonna: Pasti Ada...
Soal Pemeriksaan Ibas, Johan Budi: KPK Tak Takut SBY
Frederiksen mengaku bahwa dia telah diajarkan oleh seorang dukun terkenal di Denmark, Jorn Ege. Dukun ini dikenal sebagai "dokter penis" karena sering melakukan operasi pembesaran alat vital pria.
Masilela Langa, juru bicara polisi lainnya, mengatakan Frederiksen--pernah melarikan diri dari Denmark ke Afrika Selatan untuk menghindari tuduhan kepemilikan ilegal atas senjata pada 2006--menyimpan catatan dari setiap bagian tubuh yang dipotongnya.
Rincian itu berupa nama pemilik dan kapan dia memotongnya. Korban pertamanya muncul pada 2010. "Sekarang penting bahwa kita mendapat sesuatu dari korban pria itu. Pada tahap ini kami belum bisa memastikan berapa banyak korban perempuan karena ada banyak, banyak sekali foto."
Langa mengatakan kepada laman Netwerk24 seperti yang dikutip dari Daily Star bahwa, "Kami terlibat dalam penelitian dan menginterogasi orang itu. Ia sepertinya mengenal korban-korbannya dan tahu di mana harus menemukan mereka."
DAILY STAR | MECHOS DE LAROCHA
BERITA MENARIK
Ribuan Hewan Mati Misterius, Ini Sinyal Kiamat 28 September?
Aksi Manusia Jelek Sedunia Bikin Mulas, Lihat Tampangnya