TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyindir Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang kedapatan memanfaatkan stasiun televisi miliknya sebagai alat kampanye bagi calon kepala daerah menjelang pemilihan kepala daerah serentak pada Desember 2015.
Kalla mengatakan pertarungan calon dalam pilkada nanti sangat berat, dan masyarakat memilih bukan berdasarkan partai politik. "Jadi jangan karena Surya memiliki Metro TV lalu semua calon kepala daerah di-shoot dan bisa menang," ucap Kalla dalam penutupan Rapat Kerja Nasional Partai NasDem di Jakarta Convention Center, Selasa, 22 September 2015. "Tapi bagaimana nanti kedekatan pasangan calon dengan masyarakat."
Kalla juga mengimbau calon kepala daerah dari Partai NasDem agar berhati-hati dalam memimpin sebuah daerah jika terpilih nanti. Kehati-hatian itu mulai dalam mengambil kebijakan hingga penggunaan anggaran daerah yang harus tepat sasaran.
"Saat ini aktivitas kita bisa terpantau karena banyaknya media. Mulai media sosial maupun televisi. Kita semua bisa terkontrol," ujarnya.
Selain itu, Kalla mewanti-wanti agar Partai NasDem tak mengajukan calon kepala daerah yang memiliki rekam jejak buruk. Musababnya, jika calon memiliki catatan buruk, hal itu bisa dijadikan senjata politik oleh calon lain demi memenangi pilkada.
Pemimpin yang baik, tutur dia, juga harus bisa mengambil kebijakan yang kurang populer. "Seni seorang pemimpin adalah kreativitas dan kemauan menjalankannya dengan baik. Dasar pemimpin adalah orang yang mau mempengaruhi orang lain bekerja untuk bangsa ini," katanya.
"Pemimpin tak hanya melaksanakan hal yang populer dan gampang. Justru pemimpin diuji untuk melaksanakan hal-hal yang tak populer. Kalau hanya melakukan yang populer, Anda hanya menjadi koordinator saja."
REZA ADITYA
Baca Juga:
Vicky Shu Blusukan ke Gedung Putih: Mencari Pakde Obama
Ridwan Kamil Sebut Laporan Sherina Via Twitter Salah Alamat
Foto Keluyuran Gayus Mencuat, Rumah Istri Gayus Tambunan...