TEMPO.CO, Jakarta -Tentu kita tak asing lagi melihat gambar para pahlawan seperti Pangeran Diponegoro, Pattimura, Imam Bondjol, Kartini, Ngurah Rai, KH Agus Salim, Wolter Monginsidi, Teuku Umar, M. Yamin, Ki Hajar Dewantara, Dr Wahidin Soedirohusodo dan lainnya. Gambar-gambar mereka sudah dikenal melalui buku-buku pelajaran atau di pajang di sekolah-sekolah. Gambar itu merupakan repro dari lukisan karya maestro Basoeki Abdullah. Tapi sayangnya sebagian besar lukisan-lukisan asli pahlawan tersebut hingga kini tak ketahuan rimbanya.
“Kami belum menemukan di mana lukisan aslinya,” ujar Kurator Pameran Rayuan 100 Tahun Basoeki Abdullah saat konferensi pers, Senin, 21 September 2015 di Museum Nasional.
Reproduksi digital lukisan wajah para pahlawan itu juga ikut dipasang dalam pameran yang diselenggarakan sejak tanggal 21-30 September mendatang.Beberapa lukisan asli wajah para pahlawan adalah lukisan Dr Wahidin Soedirohusodo dan Ki Hajar Dewantara. Kedua lukisan itu milik keluarga -keponakan Basoeki Abdullah yakni pengusaha kondang, Setiawan Djody dan Ki Dewangkara. Basoeki sendiri merupakan cucu dari Dr Wahidin Soedirohusodo.
Menurut Mikke, lukisan para pahlawan tersebut dibuat sekitar akhir 1970-an. Disebarluaskan atas inisiatif Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI ke seluruh sekolah di Indonesia dari tingkat SD-SMA. Inisiatif posterisasi lukisan ini kelanjutan dari posterisasi lukisan bergambar Sukarno yang juga merupakan karya Basoeki Abdullah pada awal 1960-an.
“Belum Ada catatan media dan dokumentasi mengenainya. Jadi sama gelapnya dengan lukisan pahlawan yang dipesan Sukarno pada 1947-1948,” ujar pengajar di Institut Seni Indonesia di Yogyakarta ini.
Menteri Pendidikan Anies Baswedan menyatakan kekagumannya atas lukisan wajah para pejuang tersebut. Menurutnya, Basoeki mempunyai daya imajinasi yang bagus untuk merekonstruksi kembali sosok para pahlawan. “Pak Bas-lah yang merekontruksinya, bangsa ini pun dibangun dengan imajinasi. Jadi politiknya pak Bas ini politik tinggi,” ujar Anies saat membuka pameran.
Pameran tentang karya Basoeki Abdullah ini dibagi dalam tujuh bagian yakni: Basoeki Abdullah dan Diri Sendiri, Basoeki Abdullah dan Budaya Jawa, Basoeki Abdullah dan Indonesia, Basoeki Abdullah dan Keperempuanan, Basoeki Abdullah dan Tiga Negara Asia Tenggara, Basoeki Abdullah dan Eropa, Basoeki Abdullah dan Soekarno. Selain lukisan, dipamerkan pula berbagai benda memorabilia tentang pelukis Istana Kerajaan Thailand ini.
DIAN YULIASTUTI