TEMPO.CO, Jakarta - Warga Muhammadiyah cabang Penjaringan melaksanakan salat Idul Adha pada Rabu 23 September 2015 di sepanjang jalan depan apartemen Mitra Bahari, Jakarta Utara. Acara yang dilaksanakan mulai pukul 07.00-08.00 ini rutin digelar di sana, tidak peduli hari raya tersebut berbarengan dengan pemerintah atau tidak. Sedangkan untuk pemotongan hewan kurbannya sendiri, selalu mengikuti pemerintah, yakni akan dilaksanakan besok Kamis.
"Motongnya besok. Biar sekalian sama yang lain. Biar kotornya sekalian, jadi bersihinnya juga sekalian," tutur Siti Juwariah, salah satu warga Muhammadiyah kepada Tempo.
Ketika Tempo mendatangi kantor cabang Muhammadiyah Cabang Penjaringan di Jl. Luar Batang V, Jakarta Utara, tak terlihat sapi dan kambing. Namun, hewan kurban itu terlihat di masjid yang letaknya tak jauh dari sana. Marjunas, penjaga gedung yang juga pengurus cabang Muhammadiyah di wilayah itu menjelaskan setiap cabang memiliki kebijakan masing-masing, termasuk kebijakan untuk menyembelih hewan kurban berbarengan dengan pemerintah.
Baca juga:
Yang Bersinar di AMI Award 18: Isyana, Tulus, dan Andien
Gmail Tambah Opsi Block dan Unsubscribe di Android dan Web
"Sebenarnya penyembelihan hewan kurban tidak harus selepas salat Ied. Selama masih dalam batas tiga hari, ya sah-sah saja, kecuali lewat dari itu. Itu bukan lagi berkurban," tutur mantan bendahara Muhammdiyah ranting Pasar Ikan, Cabang Penjaringan ini.
Marjunas atau yang lebih akrab disapa Damar ini menambahkan, pemotongan kurban yang berbarengan dengan pemerintah sengaja dilakukan agar warga dapat daging secara merata. "Tahun ini kami hanya kurban dua sapi saja. Dua sapi mana cukup dibagikan ke semua warga?" ucapnya.
Itu sebabnya, kata Marjunas, warga Muhammadiyah Penjaringan baru menyembelihnya besok, berbarengan dengan yang lain. "Kalau potong sekarang, orang-orang antre sekarang, dan bagi sekarang, takutnya orang itu ikut antre lagi besok di masjid lain," kata Marjunas.
Selain itu, pemotongan yang berbarengan juga dinilai lebih praktis dalam hal pembersihan. Amal, anggota Muhammadiyah Cabang Penjaringan yang juga pengurus kepemudaannya sependapat. "Kalau potong sekarang, nanti sore dibersihkan. Eh, besoknya ada pemotongan lagi. Kan repot," ujarnya.
Amal berujar, pihak tak mempermasalahkan perbedaan hari salat ied. Menurut dia, yang terpenting adalah niatannya.
BAGUS PRASETIYO
Video Terkait: