TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya inkumben, Tri Rismaharini, tidak mempermasalahkan mendapat angka dua dalam pengundian nomor di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Jumat, 25 September 2015.
Risma, yang berpasangan dengan Whisnu Sakti Buana, berujar nomor dua sesuai gayanya. "Selama ini kalau pose dengan anak-anak wartawan saya kan selalu mengacungkan dua telunjuk jari," katanya.
Menurut Risma, yang lebih penting dari itu, dia ingin meningkatkan sumber daya manusia masyarakat Surabaya bila kelak terpilih lagi. "Faktor sumber daya manusia hal sangat penting untuk ditingkatkan," katanya.
Selain persoalan sumber daya manusia, Risma juga ingin mempersiapkan Kota Surabaya menghadapi World Trade Organization (WTO) pada 2025. Karena itu misi yang dibawa adalah menyediakan beasiswa bagi anak-anak kurang mampu. "Yang jelas pendidikan tetap diutamakan," kata dia.
Risma-Whisnu dan pesaingnya, Rasiyo-Lucy Kurniasari, datang hampir bersamaan ke kantor KPU Surabaya di Jalan Adityawarman. Mereka sama-sama mengambil undian nomor urut dengan disaksikan para pendukungnya masing-masing.
Setelah mendapat nomor urut, dua pasangan tersebut akan segera memulai berkampanye untuk menghadapi pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember. Penetapan dua pasangan calon itu bak mengakhiri jalan panjang KPU Surabaya dalam menjaring kontestan.
EDWIN FAJERIAL