TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengaku terus memantau perkembangan harga beras dari hari ke hari. Ia mengatakan sudah mendengar adanya kenaikan harga beras di sejumlah daerah. "Minggu-minggu kemarin saya mulai melihat ada yang naik seratus di satu-dua daerah. Tapi, ada yang naik dua ratus di satu-dua daerah," kata Jokowi, saat makan siang dengan pelaku industri beras, di Istana Negara, Senin, 28 September 2015.
Jokowi mengatakan ia sudah memiliki langkah antisipasi begitu harga beras naik di sejumlah daerah. Langkah pertama, kata dia, adalah operasi pasar. "Kalau saya lihat sulit untuk dikendalikan, operasi pasar. Kalau belum turun, ya akan cari jalan lain," katanya. Jokowi mengaku sudah tahu permainan di balik naiknya harga beras. Jadi, ia menegaskan sudah tahu yang harus dilakukan. "Saya kan juga mantan pengusaha, ngerti lah cara main-mainnya seperti apa dan harus melakukan apa," katanya.
Mengenai perkembangan harga beras, Jokowi mengatakan ia mendapat laporan rutin dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Kepala Bulog Djarot Kusumayakti. Selain menerima laporan, Presiden juga mengaku tiap hari selalu memantau sendiri perkembangan harga beras.
Siang ini, Jokowi mengundang makan para pelaku industri beras, mulai dari pedagang beras, pengusaha beras, hingga pengusaha penggiling padi. Dalam makan siang itu, Presiden juga meminta masukan mengenai permasalahan yang dihadapi para pelaku industri beras. "Saya ingin mendengar masukan, dari hulu sampai ke bawah, ke hilir, problemnya apa, terutama dari pelaku," katanya. Presiden dalam acara makan siang didampingi oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki.
ANANDA TERESIA