TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Koalisi Smoke Free Jakarta, Dollaris Riauaty Suhadi, menyebut institusi pendidikan sebagai salah satu lokasi darurat asap rokok. Sebab, tingkat kepatuhan institusi pendidikan terkait dengan aturan larangan merokok hanya 47 persen, jadi yang melanggar mencapai 53 persen.
Angka ini diklaim didapatkan berdasarkan pemantauan selama 2014-2015. "Secara umum, tingkat ketaatan melaksanakan aturan larangan merokok itu menurun," kata Dollaris, Selasa, 29 September 2015.
Adapun tempat pendidikan yang masuk dalam kategori tidak aman dari asap rokok berdasarkan data Koalisi Smoke Free Jakarta antara lain MTs Darussaadah, Universitas Sahid, MTs Al-Hidayah Koja, STIE Tri Andra, SD Unsa Pagi, SD Suraya, dan Madrasah Ibtidaiyah El-Syifa.
Dollaris berujar, ada enam indikator yang digunakan Koalisi untuk menyatakan sebuah tempat masuk dalam kategori darurat asap rokok. Enam indikator tersebut adalah ditemukan ruang khusus merokok, ditemukan tanda dilarang merokok, tercium bau rokok, ditemukan asbak, ditemukan puntung rokok, dan ditemukan orang merokok.
Dia menuturkan indikator dan metode pengawasan yang dilakukan hampir sama seperti yang digunakan pemerintah. Bedanya, ucap dia, pemantauan oleh pemerintah diketahui pengawas dan pemilik tempat tersebut. "Kalau Koalisi, karena dipantau secara independen dan diam-diam, jadi tidak ada tanda-tangannya, hanya berita acara saja," katanya.
Berdasarkan pantauan Koalisi selama Maret 2014-Februari 2015, Dollaris mengklaim 70 persen dari 1.550 tempat yang dipantau masih melanggar kawasan dilarang merokok. Untuk meningkatkan kepatuhan, ia meminta pemerintah tegas melaksanakan aturan, seperti mempublikasikan tempat yang tercemar paparan asap rokok. "Pemerintah mesti tegas, jangan setengah-setengah melaksanakan aturan," ujar Dollaris.
Terkait dengan tingginya tempat pendidikan dan kawasan bermain anak yang tidak bebas dari bahaya asap rokok, Direktur Raya Indonesia Herry Chariansyah menuturkan hal ini sebagai kondisi darurat. "Ini jadi salah satu masalah anak di Indonesia," katanya.
DINI PRAMITA