TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama enggan mengomentari munculnya para calon Gubernur DKI yang siap menantangnya dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017. Ahok mengatakan hanya bermodal apa yang sudah dilakukannya selama ini. "Kerja aja yang benar, karena waktu masih panjang," ucap Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa, 29 September 2015.
Meskipun pilkada DKI Jakarta masih dua tahun lagi, sejumlah tokoh sudah digadang-gadang akan maju menyaingi Ahok. Nama mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andhyaksa Dault, pebisnis Sandiaga Uno, serta pakar tata kota, Marco Kusumawijaya, sudah mulai mengibarkan bendera.
Ahok mengaku menyerahkan keputusan terpilih atau tidaknya dia kepada masyarakat Jakarta. Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golongan Karya ini juga menuturkan sudah mempersiapkan semuanya untuk membantu kinerja Gubernur DKI berikutnya. "BUMD sudah go public. Semua data kita buka," ujarnya.
Hanya saja, kata dia, tugas Gubernur DKI nantinya akan lebih berat. Alasannya, masyarakat akan membandingkan performa Gubernur DKI yang baru nanti dengan apa yang sudah dikerjakannya selama ini. "Mereka akan minta hal yang sama," ucapnya.
Ahok mengapresiasi munculnya calon-calon yang akan menjadi lawannya dalam pilkada nanti. "Paling saya tanyakan kepada mereka, program kamu apa sih?" tutur Ahok. Bagi dia, jika para calon tersebut punya program yang bagus, program itu akan membantu anak buahnya yang menjabat untuk meningkatkan kinerja. "Kalau mereka punya program bagus, berarti ada program-program yang belum terpikirkan oleh kami."
DIKO OKTARA