TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta bergerak cepat mendata warung-warung yang menjual daging anjing sebagai menu andalannya. Pendataan itu merupakan langkah awal untuk menyiapkan regulasi pengawasan konsumsi daging anjing. (Baca: Ahok Batal Bikin Pergub Anjing: Capek Saya Nanti...)
Hasilnya ialah 104 warung masuk dalam daftar Dinas KPKP. Jumlah itu diperkirakan bisa terus bertambah seiring perluasan wilayah pendataan. "Warung itu tersebar di beberapa wilayah Jakarta Utara, Senen, sampai Cililitan," kata Kepala Dinas KPKP Darjamuni, Rabu, 30 September 2015
Pemerintah DKI serius untuk mengawasi pengawasan daging anjing. Sebab, Dinas KPKP mendapat informasi bahwa 40 ekor anjing sebagai hewan potong masuk ke Jakarta tiap hari. Puluhan hewan itu dipasok dari Sukabumi, Jawa Barat.
Masalahnya, Sukabumi merupakan wilayah yang masih menyandang status endemi rabies. Padahal, Jakarta sudah dinyatakan bebas dari virus rabies sejak 2004.
Baca juga:
G30S 1965, Luhut: Pemerintah Tak Akan Minta Maaf
Eggwards Lab, Game Buatan Indonesia yang Kian Digandrungi
Darjamuni menjelaskan pendataan pada warung-warung itu berhasil menghimpun jumlah pasokan anjing tiap hari, cara pengolahan, dan rata-rata konsumsi daging anjing. Data itu akan dipadukan dengan diskusi bersama kelompok penyayang hewan, konsumen daging anjing, dan para ulama.
RAYMUNDUS RIKANG
Simak juga:
Kata Menteri Susi, Ini Jalur Perdagangan Mafia Kepiting
Mencari Hilal Sepi Penonton, Hanung Salahkan Film Hantu