TEMPO.CO, Jakarta - Meski baru bersifat spekulasi dan belum diketahui detailnya, analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada, mengatakan adanya berita pengumuman paket kebijakan jilid II cukup memberikan ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk berbalik menguat.
“Laju IHSG akhirnya mampu mengalami kenaikan, di tengah pesimisme pelaku pasar akan hadirnya penguatan,” kata Reza dalam siaran pers yang diterima Tempo, Rabu, 30 September 2015.
Reza menyebutkan hampir semua harga saham mengalami kenaikan. Kenaikan yang terjadi dimotori oleh saham-saham blue chips, antara lain UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk), GGRM (PT Gudang Garam Tbk), BBCA (PT Bank Central Asia Tbk), dan UNTR (PT United Tractors Tbk). Kenaikan harga yang tinggi pada saham-saham tersebut mampu memberikan dorongan yang cukup kuat pada ISHG untuk dapat berbalik positif.
Padahal, menurut Reza, laju IHSG sejak awal pembukaan sesi masih berada di zona merah. “Sempat menghijau di sesi awal tapi kurang kuat sehingga terlihat pergerakan IHSG di awal sesi cenderung fluktuatif,” ujarnya.
Reza melanjutkan, pergerakan konstan menguat baru ditunjukan IHSG di pertengahan sesi kedua, di mana aksi beli pada saham-saham tersebut mempertahankan IHSG di zona hijaunya.
“Meski kekhawatiran kami akan terjadinya pelemahan dapat ditepis, tapi penguatan ini sementara kami nilai sebagai faktor technical rebound karena tidak didukung dengan rupiah yang kembali melemah dan transaksi asing masih dalam tahap jualan,” ujar Reza.
Transaksi asing kembali nett sell, dari net sell Rp 266,87 miliar menjadi net sell Rp 522,87 miliar.
Pada perdagangan hari ini, Reza memprediksi IHSG akan berada pada rentang support 4.020-4.089 dan resisten 4.195-4.215. Selanjutnya laju IHSG sempat di bawah area target support 4.105-4.110 dan mampu melampaui target resisten 4.135-4.150.
Setelah IHSG digempur dengan adanya pelemahan dan dilanjutkan dengan penguatan, Reza berpendapat situasi ini mampu menimbulkan ekspektasi akan adanya penguatan lanjutan dari para pelaku pasar.
“Akan tetapi, oleh karena penguatan yang terjadi saat ini masih sementara dan belum didukung oleh sentimen yang ada, maka tetap cermati sentimen yang ada dan mewaspadai masih adanya potensi pembalikan arah jika pelaku pasar memanfaatkan penguatan kali ini untuk ambil untung,” ujarnya.
MAYA AYU PUSPITASARI