TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan deflasi bulan September 2015 sebesar 0,05 persen bukan sebuah prestasi. Angka deflasi tersebut juga berindikasi negatif.
"Di satu pihak kedengaran bagus, tapi di sisi lain itu pertanda permintaan juga sedang melemah," kata Darmin di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 30 September 2015. Permintaan yang melemah, menurut dia, juga mengindikasikan adanya perlambatan ekonomi.
Adapun berita baiknya, deflasi menunjukkan bahwa kenaikan pangan di berbagai daerah tak berimbas pada angka inflasi keseluruhan. Selama ini pangan merupakan unsur terbesar penyumbang inflasi. "Jadi memang tak bisa dibanggakan, ada positif dan negatifnya."
Badan Pusat Statistik mencatat pada September 2015 terjadi deflasi 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,67. Tingkat inflasi tahun kalender dari Januari hingga September 2015 sebesar 2,24 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun atau year-on-year (YoY) September 2014-September 2015 sebesar 6,83 persen.
Komponen inti pada September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,44 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender Januari-September 2015 sebesar 3,32 persen. Sedangkan tingkat inflasi komponen inti dari tahun ke tahun (YoY) September 2014-2015 sebesar 5,07 persen.
FAIZ NASHRILLAH