TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo hari ini memanggil beberapa menteri untuk merumuskan paket kebijakan ekonomi tahap tiga. Jokowi berharap paket tersebut bisa diumumkan awal pekan depan.
Salah satu yang disoal Presiden Jokowi adalah kajian untuk menurunkan harga jual bahan bakar minyak jenis Premium. Jokowi meminta PT Pertamina (Persero) mengkaji harga jual bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium untuk melihat peluang penurunan harga.
Menurut Jokowi, penurunan harga BBM adalah salah satu stimulus yang ingin didorong Jokowi. Presiden ingin stimulus ini langsung dirasakan masyarakat menyusul paket kebijakan ekonomi III yang akan diumumkan pekan depan.
"Yang berkaitan dengan BBM dihitung lagi oleh Pertamina silakan. Meskipun kemarin sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, dalam keadaan negara membutuhkan tolong dihitung lagi, apakah masih mungkin yang namanya Premium itu diturunkan meski hanya sedikit," kata Jokowi di kantor presiden, Kamis, 1 Oktober 2015.
Rapat terbatas itu dihadiri oleh sejumlah menteri ekonomi, antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Presiden Jokowi mendapat laporan dari Menteri ESDM Sudirman Said tentang kajian harga BBM Premium di tengah tren merosotnya harga minyak mentah dunia ke kisaran 40 dolar AS per barel. Laporan tersebut diterima Presiden, Rabu, 30 September 2015. "Saya tahu kemarin sudah dilapori harganya masih minus 2%. Mungkin masih bisa diturunkan," tuturnya.
Pada Rabu, Kementerian ESDM mengumumkan harga BBM yang berlaku hingga Desember 2015.
Ketentuan harga tersebut tidak berubah dari harga lama, yakni Premium Rp 7400/liter untuk daerah Jawa, Madura, Bali, dan Rp 7300/liter untuk daerah di luar Jawa, Madura, dan Bali. Adapun harga solar tetap Rp 6900/liter.
FAIZ N | BISNIS.COM