TEMPO.CO, Jakarta - Manchester United berhasil meraih kemenangan 2-1 dalam pertandingan Grup B Liga Champions melawan tim Jerman, Vfl Wolfsburg, di Stadion Old Trafford, Kamis dinihari, 1 Oktober 2015.
Manajer Manchester United, Louis Van Gaal, membeberkan analisisnya soal pertandingan itu di situs resmi Manchester United. Berikut tiga poin penting analisis Van Gaal soal kemenangan Manchester United atas Wolfsburg:
1. Vfl Wolfsburg sangat terorganisir dan terstruktur
"Sulit mengalahkan sebuah tim Jerman," kata Louis Van Gaal. "Mereka sangat teroganisir dan terstruktur."
Van Gaal mengatakan timnya mengalami kesulitan di awal pertandingan karena Wolfsburg mencetak gol lebih dulu. "Tapi kami bisa bangkit dan membuat banyak peluang," ujarnya.
2. Penyerangan Manchester United kurang efisien
Louis Van Gaal menyatakan penyerangan Manchester United kurang efisien. "Di babak pertama, kami bermain dengan baik, tapi tidak berhasil menyelesaikan peluang-peluang yang kami buat," ujarnya. "Itu masalahnya. Kami membuat gol hanya dari titik penalti. Dengan peluang yang dimiliki, seharusnya kami sudah bisa unggul 3-1."
"Kalau Anda menyerang dengan efisien, Anda pasti bisa memenangi Liga Champions dan menyelesaikan pertandingan lebih awal," kata manajer yang pernah membawa Ajax menjuarai Liga Champions pada 1995 ini.
3. Penguasaan bola berkurang
Setelah gol penalti Juan Mata di babak pertama, kata Van Gaal, timnya tidak lagi menguasai bola. Menurut dia, ini karena timnya kelelahan, mengingat jadwal pertandingan di kompetisi domestik, yakni Liga Inggris dan Piala Liga, cukup padat.
"Di lima pertandingan terakhir kami menguasai bola secara fantastis dan sekarang kami tidak bisa melakukannya lagi," kata Van Gaal. "Kami harus memulihkan diri karena pada Ahad kami akan menghadapi Arsenal."
Ihwal penguasaan bola ini, Van Gaal menjelaskan, berhubungan dengan digantinya Bastian Schweinsteiger dan Memphis Depay. "Schweinsteiger, dia lelah. Dia tidak lagi menguasai bola dengan baik. Padahal, Schweinsteiger adalah pemain dengan penguasaan bola terbaik," kata dia. "Alasan yang sama juga berlaku untuk Memphis."
GADI MAKITAN | MANUTD.COM