TEMPO.CO, Kunduz – Serangan udara pasukan Amerika Serikat di Afganistan dilaporkan mengenai sebuah rumah sakit yang dioperasikan organisasi medis, Dokter Lintas Batas (MSF), pada Sabtu, 3 Oktober 2015. Dalam pernyataan resmi MSF, serangan udara itu menghancurkan rumah sakit trauma di Kunduz, tempat militer Afganistan kini tengah mengusir Taliban dari kota tersebut.
“Sedikitnya tiga staf kami tewas, sementara lebih dari 30 lainnya masih hilang. Kami sangat terkejut atas serangan ini,” kata Bart Janseens, direktur operasional rumah sakit itu.” Saat insiden terjadi, rumah sakit ini tengah merawat 105 pasien dengan 80 tenaga medis di dalamnya. MSF juga mengunggah gambar rumah sakit yang tengah terbakar hebat akibat serangan di akun Twitter mereka.
Koalisi Amerika Serikat mengakui pihaknya melakukan serangan udara pada Sabtu pagi, pukul 02.00, waktu setempat, sebagai respons atas ancaman terhadap mereka. “Serangan itu mungkin menyebabkan kehancuran di fasilitas medis dekat lokasi. Kami saat ini tengah melakukan penyelidikan,” ujar Kolonel Brian Tribus, juru bicara koalisi Amerika Serikat.
Selama satu pekan terakhir, jet tempur Amerika Serikat melakukan sejumlah serangan udara di wilayah Kunduz setelah Taliban secara tiba-tiba berhasil merebut kota tersebut pada Senin lalu. Saat militer Afganistan yang dibantu Amerika Serikat tengah baku tembak dengan Taliban, rumah sakit MSF berjuang merawat ratusan pasien, baik pasukan pemerintah, warga sipil hingga milisi Taliban. Ia menjadi satu-satunya rumah sakit yang berfungsi di wilayah tersebut.
WASHINGTON POST | SITA PLANASARI AQUADINI