TEMPO.CO, Bangkalan - Asosiasi Pariwisata Madura (Asprim) mengeluhkan padamnya lampu kelap-kelip di bentang tengah Jjembatan Suramadu. "Matinya lampu membuat kunjungan wisatawan mancanegara menurun drastis," kata pengurus Asprim Bangkalan, Syarifudin, Sabtu, 3 Oktober 2015.
Menurut Syarif, selain wisata alam, kuliner, kerajinan tradisional, dan wisata religi, Jembatan Suramadu menjadi agenda kunjungan wisatawan. Kunjungan ke Suramadu diagendakan malam hari selepas makan malam dan berbelanja.
Sejak lampu Jembatan Suramadu padam, para guide tidak lagi menjadikan Suramadu sebagai salah satu tujuan wisata. Favorit wisatawan, ucap Syarif, adalah berfoto selfie dan mengambil rekaman video di Suramadu. "Sekarang sangat jarang wisatawan, khususnya turis asing, berkunjung ke Bangkalan," ujarnya.
Syarif, yang merupakan guide berlisensi di Jawa Timur, berharap lampu kelap-kelip di Suramadu segera diperbaiki karena menjadi pembeda dengan wisata di daerah lain. "Dulu, dalam sepekan, ada sepuluh kunjungan wisman. Sekarang tidak ada lagi."
Kepala Gerbang Tol Suramadu Suharyono membenarkan rusaknya lampu kelap-kelip di bentang tengah jembatan tersebut. Namun, tutur dia, perawatan dan perbaikan lampu tersebut bukan kewenangan PT Jasa Marga. "Perbaikan lampu Suramadu kewenangan BPWS (Badan Pengembangan Wilayah Suramadu)," katanya.
Dibuatnya Suramadu menjadi tujuan wisata, ujar Suharyono, membuat pihaknya dilematis, karena banyak wisatawan berfoto selfie di tengah jembatan tersebut. Padahal, ucap dia, aktivitas itu rawan kecelakaan. "Kalau bisa, jangan berfoto di tengah jembatan, karena jalur rawan," tuturnya.
MUSTHOFA BISRI