TEMPO.CO , Jakarta: Putri Nur Fauzia, anak perempuan yang dibunuh dan mayatnya diletakkan di dalam kardus, menunjukkan gerak-gerik mencurigakan sepulang sekolah.
Putri yang semestinya berbelok ke kiri ke arah rumah, justru berbelok ke kanan.
"Pulang sekolah mestinya dia lewat arah sini (rumah). Tapi lokasi penemuan mayat beda arah, nyebrang jalan," kata Kanit Reskrim Polsek Kalideres Ajun Komisaris Khoiri, Minggu, 4 Oktober 2015.
Saat pulang sekolah, Putri langsung berbelok ke kanan. Padahal, semestinya ia harus berbelok ke kiri untuk menuju ke rumah. Putri lantas dikejar oleh saudaranya bernama Kelvin yang usianya terpaut dua tahun dari Putri.
Sayang, Putri tidak terkejar. Saudara sepupunya tersebut terakhir melihat Putri di gang yang berada di sekitar RW 10. Jenazah Putri ditemukan di Kampung Belakang, Jembatan Sahabat, Kamal, Jakarta Barat, pada Jumat malam, 2 Oktober 2015, sekitar pukul 22.30 WIB.
Menurut paman Putri, Muhammad Chalik, 41 tahun, Putri seharusnya tiba di rumah sekitar pukul 09.30. "Jumat itu harusnya pulang cepet, apalagi dia nggak ada les," kata Chalik.
Ia mengatakan Putri memiliki kebiasaan selalu pulang ke rumah, ganti pakaian, lalu bermain. "Pasti pamitan kalau mau main," kata Chalik.
Putri Nur Fauzia adalah anak perempuan berumur 9 tahun yang hilang sejak Jumat siang dan ditemukan tewas pada 22.30 di hari yang sama di kawasan Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat. Putri dinyatakan hilang sebab tak kunjung pulang ke rumah dari sekolahnya di SD 05 Pagi Kalideres. Padahal, biasanya pulang pada pukul 9.30 WIB. "Karena itu Jumat, jadi pulang cepet," kata paman korban, Abdul Khair, 43 tahun.
Abdul Kahir mengatakan kedua orang tua Putri telah berpisah sejak lama. Saat ini, korban tinggal bersama ibu dan neneknya di Rawa Lele, RT 006 RW 07, Kalideres. Pamannya menjelaskan Putri sosok yang terbuka. "Dia orangnya selalu bilang kalo ada apa-apa," kata dia.
DINI PRAMITA | DIKO OKTARA
Baca juga:
G30 S 1965: Benarkah Amerika Bikin Daftar Orang-orang yang Dibunuh?
EKSKLUSIF G30S 1965: Begini Pengakuan Penyergap Ketua CC PKI Aidit