TEMPO.CO, Jakarta - Kamera pengawas keamanan atau closed circuit television (CCTV) milik warga di Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat, ditengarai merekam jejak pembunuh Putri Nur Fauzia. Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya mengambil dua rekaman CCTV milik dua warga untuk diselidiki. "Kami bawa, nanti kami buka di Polda Metro," kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum Komisaris Besar Khrisna Murti, Minggu, 4 Oktober 2015.
Sudjarwadi, 54 tahun, salah satu pemilik CCTV, mengatakan kamera pengawas miliknya merekam pergerakan dua motor yang membawa kardus. Motor pertama melaju dari dalam gang menuju ke arah lokasi mayat ditemukan sekitar pukul 17.48. Motor pertama ini membawa satu kardus dengan list biru di permukaan kardus. Lalu, sekitar pukul 18.04 satu motor melintas di lokasi yang sama dengan arah yang sama. Perbedaannya, kata Sudjarwadi, pria kedua membawa kardus yang seluruhnya berwarna cokelat.
GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965
EKSKLUSIF G30S: Sebelum Didor Aidit Minta Rokok ke Eksekutor
EKSKLUSIF: Kisah Kolonel TNI Tembak Leher Ketua CC PKI Aidit
Kamera CCTV milik Sudjarwadi berada di atas pagar tinggi di tempat penampungan besi tua. Kamera tersebut letaknya berdekatan dengan lampu penerangan jalan. Sudjarwadi mengatakan sulit untuk mendeteksi plat nomor kendaraan. Sebabnya, kata dia, lampu penerangan beradu sama lampu motor. Namun, Sudjarwadi mengingat ada ciri-ciri khusus dari si pembawa kardus. "Dia memakai sweter abu-abu dengan tudung kepala tanpa memakai helm," kata dia.
Menurut Sudjarwadi, orang yang terekam membawa kemasan mirip paket berwarna cokelat itu berperawakan kurus. Saat orang terakhir melintas, situasi sekitar jalanan memang sangat sepi. Ia mengungkapkan si pembawa paket warna cokelat itu hanya melintas sekali. Sekilas, kata dia, pengendara itu menggunakan sepeda motor jenis matic. Ia mengaku menyisir rekaman sejak Sabtu sore dan menemukan jejak pengemudi motor membawa kardus cokelat.
Putri Nur Fauzia adalah anak perempuan berumur 9 tahun yang hilang sejak Jumat siang, 2 Oktober 2015. Putri ditemukan tewas pada Jumat, 22.30 di hari yang sama di kawasan Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat. Putri dinyatakan hilang oleh orang tuanya sebab tak kunjung pulang ke rumah dari sekolahnya di SD 05 Pagi, Kalideres. Padahal, biasanya Putri pulang pada pukul 09.30. "Karena itu Jumat, jadi seharusnya pulang cepat," kata paman korban, Abdul Khair, 43 tahun.
DINI PRAMITA
Baca juga:
G30S 1965: Begini Cara Intel Amerika Incar Sukarno, Dukung Suharto
Salim Kancil Disiksa, Disetrum Tak Mati: Inilah 3 Keanehan Tragedi Ini