TEMPO.CO, Tenggarong - Mitra Kukar akhirnya menjawab kekhawatiran pendukungnya saat berlaga di markasnya, Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu, 4 Oktober 2015. Tim berjuluk Naga Mekes mengalahkan tim tamu, Persib Bandung dengan skor tipis, 1-0.
Kemenangan tersebut tak lepas dari racikan sang pelatih, Jafri Sastra. Dengan hasil ini, Jafri tercatat sudah tiga kali mengalahkan tim juara ISL 2014 itu.
Catatan Jafri Sastra menggulung Persib kala menjadi arsitek Semen Padang pada kompetisi ISL 2014 lalu. Jafri meraih poin penuh dalam laga tadang dan kandang. Persib Bandung harus menyerah 1-2 saat berlaga di Stadion Si Jalak Harupat dan kembali menelan pil pahit kala bertandang ke Stadion H Agus Salim dengan skor telak, 3-1 untuk kemenangan tim Kabau Sirah.
Jafri yang bertekad mengulang sukses di Kutai Kartanegara terjawab. Pada babak semifinal turnamen Piala Presiden 2015, Jafri kembali menambah panjang catatan mengalahkan Persib Bandung. Memang tak banyak gol yang tercipta. Tapi dengan modal satu gol setidaknya terbuka lebar peluang Mitra Kukar menatap final. Zulkifly Syukur dan kawan-kawan hanya perlu hasil imbang kala berlaga ke markas Maung Bandung, Stadion Si Jalak Harupat.
Kepada wartawan usai laga Mitra Kukar menjamu Persib Bandung, Minggu, 4 Oktober 2015, Jafri tak berkomentar banyak soal hasil ini. Jafri yang terkesan merendah mengaku kemenangan ini hanya kebetulan dan hasl kerja keras para pemain di atas lapangan.
"Saya tak memusingkan statistik memenangkan laga dengan Persib Bandung, kebetulan saja kami menang," kata Jafri Sastra merendah.
Catatan pertandingan Minggu malam, 4 Oktober 2015, kemenangan Mitra Kukar memang tak lahir dari gol on play, melainkan memanfaatkan bola set piece. Tendangan bebas Zulkifly Syukur berhasil ditanduk Carlos Raul yang akhirnya merobek jala I Made Wirawan di menit 83. Gol ini menjadi gol tunggal sepanjang pertandingan, 2x45 menit.
Jafri mengaku memang kesulitan membobol pertahanan Persib yang tak dikawal Ahmad Jufriyanto dan Vlado Vujovic. Tony Sucipto dan Abdul Rahman tampil gemilang menjaga areal pertahanan. Terlebih lagi, serangan yang dibangun Mitra Kukar dari sisi sayap bisa terbaca sempurna oleh Djajang Nurjaman. Walhasil, babak pertama Mitra Kukar hasil bermain imbang tanpa gol.
"Kedua pemain sayap kami memang dimatikan," kata dia.
Tangan dingin Jafri Sastra tak behenti di situ. Mengubah strategi serangan pun dijalankan. Masuknya Rahmad Affandi, Hendra Ridwan dan Yogi Rahadian menjadi kunci sukses Mitra Kukar. Strategi ini berjalan mulus. Serangan tim asal Kota Rajan ini lebih berwarna.
Keunggulan satu gol nampaknya tak membuat Jafri Sastra bisa bersantai. Menghadapi leg kedua nanti, Jafri mengaku masih harus siap. Begitu pula dengan pemain menurut dia harus lebih kerja keras. Catatan Persib Bandung menjaga Si Jalak Harupat masih terkesan angker. Persib masih belum terkalahlan.
Korban terakhir di stadion markas Persib ini adalah Pusamania Borneo FC. Hanya perlu hasil imbang, PBFC justru harus takluk, 2-1 dari Firman Utina dan kawan-kawan.
"Masih ada leg kedua, kami masih harus berjuang lagi," kata Jafri.
Djajang Nurjaman, Pelatih Persib mengakui kekalahan ini tak lepas dari absennya enam pemain andalannya pada laga kali ini. "Sangat berpengaruh," kata Djanur.
Meski demikian, Djanur mengapresiasi para punggawanya yang berhasil mengimbangi Mitra Kukar meski menurunkan pemain palapis. Setidaknya, sepanjang babak pertama, Persib tak kebobolan.
FIRMAN HIDAYAT