TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Ladyjek Brian Mulyadi mengatakan, tarif ojek online khusus wanita miliknya, Ladyjek, memiliki tarif terjangkau seperti tarif ojek-ojek online lainnya. "Tarifnya enam kilometer pertama Rp 25 ribu. Tarif per kilometer selanjutnya Rp 4.000," ujar Brian kepada Tempo pada Selasa, 6 Oktober 2015, saat ditemui di kantor pusat Ladyjek, Tebet, Jakarta Selatan.
Namun, menurut Brian, pengguna baru akan mendapat promo awal, yakni tarif Rp 0 alias gratis, jika baru pertama kali menggunakan layanan Ladyjek. "First trip penumpang akan digratiskan," kata Brian.
Brian mengatakan, dirinya ingin semua orang mencoba menggunakan layanan ojek online yang berslogan 'Ojek Wanita untuk Wanita' ini. "Semua wanita harus mencoba kenyamanan Ladyjek," ucapnya. Selanjutnya, menurut Brian, Ladyjek akan menetapkan tarif-tarif promo lainnya.
Brian mengungkapkan, dari tarif tersebut, pengemudi Ladyjek akan mendapat 85 persen pendapatan. "Sedangkan, yang masuk ke kami 15 persen," kata Brian. Selain itu, sistem pembayaran layanan ini terdiri atas dua jenis, yakni tunai dan nontunai. "Nontunai bisa memakai Mandiri e-cash dan juga XL Tunai," ucapnya.
Menurut Brian, dirinya tidak ingin menggunakan sistem kredit seperti yang diterapkan dalam aplikasi ojek online yang sebelumnya telah ada. "Kami tidak ingin menampung uang yang bukan milik kami," tutur Brian menjelaskan. Saat ini, Ladyjek baru akan melayani jasa transportasi saja. "Belum ada layanan pengiriman barang," kata Brian. Tapi menurutnya, akan ada produk-produk khusus wanita lainnya yang akan ditawarkan oleh Ladyjek.
Layanan ojek online baru khusus wanita ini siap diluncurkan pada Kamis, 8 Oktober 2015. Menurut sang pemilik, layanan ojek online tersebut hanya diperuntukkan bagi pengemudi wanita dan juga penumpang wanita saja. Brian berujar, para wanita yang berminat untuk menjadi pengemudi Ladyjek dapat mendaftarkan diri di kantor-kantor cabang Ladyjek, yakni di Cengkareng, Bekasi, dan Tangerang.
ANGELINA ANJAR SAWITRI