TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pencuri di sebuah konter penjual telepon seluler di Jalan Raya Cikunir, Kelurahan Jakamulya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, apes setelah aksinya kepergok sang empunya, Selasa petang, 6 Oktober 2015. Tak hanya dikeroyok warga yang menangkapnya, pelaku juga ditenggelamkan ke dalam lumpur.
Pencuri bernasib sial itu, adalah TM, 49 tahun. Dia ditangkap warga setelah korbannya, Fahriansyah, memergokinya di dalam konter telepon selulernya. Pelaku kedapatan mengantongi sebuah ponsel dan uang Rp 1 juta milik korban yang ada di etalase.
Baca juga:
Saksi Kunci: Putri Dibawa Dua Lelaki Naik Sepeda Motor
G30S 1965: Terungkap, Kedekatan Soeharto dan Letkol Untung
Menurut keterangan korban, peristiwa itu bermula ketika toko ditinggal ke kamar mandi. Setelah kembali, ternyata sudah ada orang tak dikenal berada di dalam konternya. Ketika ditanya, pelaku mengaku ingin membeli pulsa. "Kenapa di dalam, bukannya di luar?" kata dia.
Korban pun lalu menaruh curiga, ia segera memeriksa ponsel yang dipajang di etalase. Hasilnya, diketahui satu buah ponsel jenis iPhone hilang, sedangkan uang di dalam laci juga tak ada. Merasa ketahuan, pelaku pun melarikan diri dengan cara melompat. "Saya teriak maling," kata dia.
Teriakan itu mengundang perhatian warga. Beramai-ramai, mereka mengepung pelaku. Walhasil, pria paruh baya itu tertangkap. Aksi main hakim sendiri pun tak terelakkan, pelaku dipukuli hingga babak belur. Belum puas, warga menenggelamkan pria bertato di dada dan lengan itu ke dalam lumpur.
Petugas kepolisian yang datang ke lokasi segera menyelamatkan pelaku. Sebelum dibawa ke kantor polisi, tersangka diguyur air terlebih dahulu untuk membersihkan lumpur yang membalut seluruh badannya. "Tersangka sedang diperiksa penyidik," kata juru bicara Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota, Ajun Komisaris Siswo.
Tersangka kini mendekam di sel tahanan Markas Kepolisian Sektor Bekasi Selatan. Pelaku dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang pencurian. Ancaman hukumannya lima tahun penjara.
ADI WARSONO
Baca juga:
Minta Maaf ke Sukarno? Titiek:Kenapa Harus, Pak Harto Itu...
G30S 1965: Terungkap, Kedekatan Soeharto dan Letkol Untung