TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa mengerahkan jemaah tahlil di kawasan Kalideres, Jakarta Barat untuk berdoa di rumah korban pembunuhan, Putri Nur Fauziah, 9 tahun, di RT 06 RW 07, Rawa Lele, Rabu, 7 Oktober 2015. "Jemaah Fatayat NU kami ajak untuk doa bersama," ujar Khofifah sebelum memulai doa.
Doa diikuti ratusan warga dari berbagai elemen masyarakat. Dari jemaah Fatayat Nahdlatul Ulama, jemaah masjid setempat, pihak Kelurahan Kalideres, warga sekitar, hingga sejumlah pegawai di Kementerian Sosial. Tahlilan pada hari kelima tersebut dimulai pukul 19.00.
Selama lebih dari satu jam jemaah dengan khidmat melantunkan ayat suci dan berdoa untuk Putri. Diiringi gerimis, doa menggema di gang sempit di antara penuh sesak rumah warga.
Baca juga:
5 Misteri dalam Kasus Bocah yang Dibunuh dalam Kardus
Bocah Dibunuh dalam Kardus, Menteri Yohana Mengaku Terpukul
Khofifah mengenakan kerudung putih memimpin jemaah perempuan yang bertempat di ruang tamu rumah. Dia memberikan pidato setelah melantunkan doa. "Hari ini kita berdoa untuk mengantarkan Putri menghadap Tuhan," katanya.
Doa tahlil berlangsung selama lebih dari satu jam. Khofifah dengan berkaca-kaca mendoakan Putri. Beberapa saat dalam doanya dia terhenti karena sesenggukan yang tak tertahan. Perempuan yang pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur pada 2013 itu juga menyanyikan lagu-lagu rohani untuk Putri.
Putri ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam kardus di Jalan Sahabat, Kalideres, Jakarta Barat, 1 Oktober lalu. Pembunuh Putri belum terpecahkan. Putri dinyatakan hilang sejak Jumat, 1 Oktober 2015. Jasadnya ditemukan di dalam sebuah kardus pukul 22.30 pada hari yang sama di kawasan Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat.
AVIT HIDAYAT