TEMPO.CO, Magetan - Jenazah perempuan bersimbah darah menggegerkan warga Dusun Kebonagung, Desa Bayem Taman, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis pagi, 8 Oktober 2015. Wajah jasad itu berlumuran darah, adapun di leher bagian bawah terdapat luka bekas jeratan tali. Perempuan tersebut disinyalir sebagai pekerja seks komersial (PSK).
"Diduga korban mati dibunuh karena ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya," kata Agus Budi, dokter jaga di Pusat Kesehatan Masyarakat Kartoharjo. Agus sempat melakukan pemeriksaan korban di lokasi kejadian.
Tanda-tanda lain bahwa korban meninggal tidak wajar ialah mayatnya ditemukan dalam keadaan tanpa celana dan hanya mengenakan kaus lengan panjang berwarna merah muda. Selain itu, terdapat beberapa luka memar di tangan dan kaki. "Meninggalnya tidak wajar," ucap Agus.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Magetan Ajun Komisaris Rudi Darmawan mengaku belum mengetahui dugaan penyebab kematian korban. Menurutnya polisi masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan sejumlah saksi dan menunggu hasil otopsi dari Rumah Sakit Umum Daerah dr Sayidiman, Magetan. "Masih kami dalami karena identitas korban juga belum diketahui," ujar Rudi.
Untuk mengidentifikasi korban polisi meminta bantuan warga. Bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarga, Rudi meminta agar segera melapor. "Kami juga belum mengetahui apakah korban sebagai PSK atau bukan. Yang jelas lokasi penemuan korban merupakan tempat mangkal PSK," ucap Rudi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, mayat perempuan yang diduga korban pembunuhan itu pertama kali ditemukan oleh Sadino, warga Dusun Kebonagung, Desa Bayem Taman sekitar pukul 06.00 WIB. Perempuan itu diketahui sering mangkal di lokalisasi prostitusi terselubung wilayah Desa Bayem Taman saat malam hari.
NOFIKA DIAN NUGROHO