TEMPO.CO, Jakarta- Perusahaan Umum Perumnas berkerja sama dengan PT Jakarta Propertindo mengembangkan kawasan terpadu rumah susun di Kemayoran, Jakarta Pusat. Pembangunan ini merupakan bagian dari program satu juta rumah.
Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief mengatakan, proyek rumah susun di luar lahan dianggarkan sebesar Rp 4,3 triliun. "Sumber pendanaan kita punya dari penyertaan modal negara," kata dia di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Kamis, 8 Oktober 2015.
Tak hanya dari penyertaan modal negara (PMN) yang sebesar Rp 1 triliun, Perum Perumnas dan Jakarta Propertindo juga akan mencari dana tambahan. Bahkan, Bank Tabungan Negara bersiap mendanai. "Prediksi, mungkin awal 2016 proyek dimulai," ujar Himawan.
Rencananya, proyek akan digarap di lahan seluas 22,4 hektare. Dari lahan tersebut, ujar Himawan, akan dibangun sebanyak 40 tower rumah susun. Dengan begitu, tersedia 18 ribu hunian. "Jadi, bakal ada 72 ribu jiwa yang tinggal di kawasan terpadu," kata Himawan.
Saat ini, menurut Himawan, kedua pihak masih fokus dalam perencanaan. Targetnya, perencanaan akan rampung dalam dua bulan ke depan. "Lalu kami akan konsolidasi masalah pertanahannya," ujar dia. "Ada 14 hektare belum free and clear."
Sedangkan, delapan hektare lahan lainnya berupa rumah susun yang sudah tua. Himawan mengatakan, rumah susun itu akan diperbaiki. "Total Rp 4,3 triliun itu termasuk peremajaan," kata Himawan. "Jadi, kita berharap tahap awal dalam dua tahun ini mungkin empat sampai lima tower."
Direktur Utama Jakarta Propertindo Abdul Hadi optimistis proses perizinan dan persetujuan terkait tata ruang dapat diperoleh dalam waktu dekat. Dengan begitu, proyek ini dapat segera dijalankan pada awal 2016. "Pembangunan ini diprioritaskan bagi warga yang berada di lokasi Kemayoran," ucapnya.
SINGGIH SOARES