TEMPO.CO , Jakarta -- Salah satu relawan Teman Ahok, Andriyani, 35 tahun, mengatakan akan mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017 mendatang, tetapi dengan syarat. Syarat itu, kata dia, adalah Ahok tidak diusung oleh partai.
"Kami mau maju karena independen ini. Kalau diusung partai, terus terang saya akan mundur," ujar Andriyani kepada Tempo di posko miliknya di Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Rabu, 7 Oktober 2015.
Andriyani mengatakan, selama ini Teman Ahok tidak mendapat bantuan dari partai dan pejabat. Bahkan, kata dia, Ahok tidak memiliki peran dalam pembentukan Teman Ahok. "Pak Ahok malah kaget, kok ada Teman Ahok," ucap Andriyani.
Baca juga:
5 Misteri dalam Kasus Bocah yang Dibunuh dalam Kardus
Ini Cara-cara Unik Biro Jodoh Comblangi Para Jomblo
Selama ini, menurut Andriyani, pendanaan Teman Ahok hanya bersumber dari penjualan merchandise saja. Merchandise tersebut terdiri atas kaus, gelang, dan gantungan kunci yang dijual dengan harga terjangkau. "Saking lakunya, kami sampai harus nunggu dua minggu untuk dapat stok baru," kata Andriyani.
Andriyani optimistis Teman Ahok mampu mengumpulkan satu juta KTP untuk mengusung Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017 – 2022. "Warga DKI banyak yang sadar bahwa Ahok dapat membawa Jakarta menjadi lebih baik," kata Andriyani.
Andriyani, relawan Teman Ahok yang memiliki posko di Kramat, Senen, Jakarta Pusat, telah mengumpulkan sebanyak 1.750 KTP untuk mengusung Ahok sebagai calon gubernur independen dalam Pilkada 2017. Posko yang dibukanya sejak Juli 2015 lalu mampu mengumpulkan sekitar 25 – 30 buah KTP per hari.
ANGELINA ANJAR SAWITRI