Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Yogya, Pengeluaran untuk Rokok Lebih Besar dari Pendidikan  

image-gnews
Puluhan peserta hari anti tembakau sedunia, saat mengelar aksi longmarch. Bahaya asap rokok tidak hanya mengintai perokok aktif, namun membahayakan perokok pasif. Mattoangin, Makassar, 31 Mei 2015. TEMPO/Fahmi Ali
Puluhan peserta hari anti tembakau sedunia, saat mengelar aksi longmarch. Bahaya asap rokok tidak hanya mengintai perokok aktif, namun membahayakan perokok pasif. Mattoangin, Makassar, 31 Mei 2015. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Konsumsi rokok menjadi salah satu faktor penyebab kemiskinan. Dengan harga yang terus mengalami kenaikan, rokok ikut mendorong kian besarnya pengeluaran rumah tangga. Rokok telah menjadi kebutuhan tidak saja bagi rumah tangga tidak miskin, tapi juga menjadi kebutuhan rumah tangga miskin konsumsi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta, rokok kretek filter adalah salah satu dari tiga komoditas yang ikut menyumbang terjadinya kemiskinan. “Biaya konsumsi rokok lebih besar ketimbang untuk pendidikan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik DIY Bambang Kristanto kepada Tempo, Kamis, 8 Oktober 2015.

Bambang mengatakan konsumsi rokok di Yogyakarta tergolong tinggi. Dari hasil survei di pedesaan di Yogyakarta, merokok bagi penduduk laki-laki adalah sebuah kebiasaan. Di perkotaan, rokok kretek filter menyumbang 9,31 persen bagi garis kemiskinan, sedangkan di pedesaan 6,05 persen.

Beras memberi andil 30,70 persen di perkotaan dan 35,44 persen di pedesaan. Daging ayam ras di perkotaan 5,58 persen dan 5,34 persen di pedesaan.

Konsumsi makanan rumah tangga miskin terhadap total pengeluaran menyumbang 70 persen, dan 30 persen konsumsi non-makanan. Inflasi menyebabkan jumlah penduduk miskin tahun ini meningkat sebesar 5.340 jiwa dari 544.870 orang pada Maret tahun lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Garis kemiskinan pada Maret lalu sebesar Rp 335.886 per kapita per bulan. Sedangkan garis kemiskinan pada Maret 2014 sebesar Rp 313.452. Bila dibandingkan dengan kondisi September 2014, garis kemiskinan sebesar Rp 321.056 per kapita per bulan atau naik 4,62 persen dalam kurun satu semester.

Peneliti Muhammadiyah Tobacco Control Center Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fauzi Ahmad Noor, mengatakan, berdasarkan hasil riset, konsumsi rokok di Yogyakarta tergolong tinggi untuk perokok pemula (berusia 15-35). Dia mengatakan masifnya iklan rokok mendorong tingkat konsumsi rokok bagi perokok pemula. Sejauh ini, hanya Kulonprogo yang mempunyai aturan larangan memasang iklan rokok maupun menerapkan aturan kawasan tanpa rokok.

Kota Yogyakarta dan Gunungkidul telah menerapkan aturan kawasan tanpa rokok. Sedangkan Bantul belum punya sama sekali aturan kawasan tanpa rokok maupun larangan memasang iklan rokok. “Kebijakan politik kepala daerah mempengaruhi tingkat konsumsi rokok di daerah masing-masing,” ujar Fauzi.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

4 hari lalu

Seorang remaja melakukan tes kandungan karbondioksida dalam paru-paru saat konsultasi gratis dengan para ahli di tenda Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) Dinas Kesehatan Kota Bandung, 6 Mei 2018. Layanan ini memberikan konseling untuk berhenti merokok. TEMPO/Prima Mulia
Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

8 hari lalu

Ilustrasi vape. sumber: AFP/english.alarabiya.net
Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.


Impor Jagung Disetop Sebelum Panen Raya, Bapanas: Agar Harga di Tingkat Petani Tidak Jatuh

11 hari lalu

INFO Panen Jagung di Perkebunan Jati Jawa Timur
Impor Jagung Disetop Sebelum Panen Raya, Bapanas: Agar Harga di Tingkat Petani Tidak Jatuh

Pemerintah menyetop impor jagung sebelum panen raya yang puncaknya diperkirakan berlangsung pada April 2024.


Menyoroti Harga Beras dan Komoditas Pangan Lainnya di Bulan Ramadan

14 hari lalu

Pembeli bersiap membayar cabai yang ia beli di Pasar Senen, Jakarta, Senin, 28 Desember 2020. Inflasi Desember 2020 secara tahun kalender sebesar 1,46 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46 persen (yoy) dan penyumbang utama inflasi, yaitu cabai merah sebesar 0,04 persen (mtm). TEMPO/Tony Hartawan
Menyoroti Harga Beras dan Komoditas Pangan Lainnya di Bulan Ramadan

Puncak panen raya diprediksi pada Maret - April tapi itu tak membuat harga beras turun banyak jelang bulan suci Ramadan.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

15 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

19 hari lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.


Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

19 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

21 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Perhimpunan Pendidikan dan Guru Tolak Keras Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Sederet Alasannya

21 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melihat menu makanan milik siswa saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru Tolak Keras Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Sederet Alasannya

Program makan siang gratis janji kampanye Prabowo-Gibran yang akan diambil dari Dana BOS dinilai berpotensi mengurangi gaji guru. P2G tolak keras.