TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengaku sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kabut asap di wilayahnya. Ia meminta maaf karena asap akibat kebakaran berdampak kepada masyarakat dan daerah tetangga. "Orang yang paling bertanggung jawab soal asap di Sumatera Selatan adalah gubernur-nya," ujar Alex di Jakabaring Sports Center, Jumat, 9 Oktober 2015.
Alex hadir untuk memberikan sambutan Jambore Nasional Satuan Polisi Pamong Praja. Acara ini juga dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Agung Mulyana, dan sekitar 1.500 kepala Satpol PP dari seluruh Indonesia. "Saya sudah minta maaf berkali-kali ke Pak Menteri. Tapi bukan kehendak kami kirim asap ke daerah lain, tapi kerjaan angin dari selatan ke utara," ujar Alex, yang disambut tawa para hadirin.
Alex juga mengatakan ulah angin membuat wilayahnya sering menerima asap dari Kalimantan dan wilayah Sumatera lainnya. "Tapi kami tak menyalahkan siapa pun. Sumatera Selatan menerima saja karena itu kehendak alam," katanya.
Asap di Palembang memang masih cukup pekat. Data Rabu lalu, indeks standar pencemaran udara masih berada pada angka berbahaya, 442, dan jarak pandang hanya 900 meter. "Mari berfokus sama-sama padamkan api dan melakukan tindakan untuk mengatasi asap di tempat masing-masing," tutur Alex.
Pemerintah memastikan akan menerima bantuan dari Singapura, Malaysia, Jepang, dan Rusia. Bantuan tersebut akan digunakan untuk berfokus memadamkan api di Sumatera Selatan. Sebabnya, jumlah titik api di provinsi tersebut masih tinggi, yakni 239 titik api. Adapun jumlah lahan terbakar di Sumatera Selatan mencapai 128.314 hektare, yang tersebar di tiga kabupaten.
TIKA PRIMANDARI