TEMPO.CO, Jakarta - Abdul Khair, paman Putri Nur Fauziah, anak usia 9 tahun yang menjadi korban pencabulan dan pembunuhan di Kalideres, Jakarta Barat pekan lalu mengatakan Agus merupakan sosok yang sangat dekat dengan anak-anak di pemukiman tempat tinggal Putri. "Paling demen kalo ada anak-anak kecil," ujar Abdul saat dihubungi pada Jumat pagi 9 Oktober 2015.
Agus, kata Abdul Khair, sering memberikan sesuatu kepada anak-anak kecil di lingkungan itu. "Suka jajani," kata Abdul. Meski begitu, warga sekitar rumah korban tidak begitu terkejut ketika Agus dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian. "Dia suka mabok, minum-minumlah, warga enggak kaget, kerjaan dia begitu," Abdul Khair menambahkan.
(Baca:Saksi Pembunuhan Putri Kalideres Ditetapkan Jadi Tersangka)
Menurut Abdul Khair, Agus merupakan seorang pengangguran. Meski pengangguran, Agus terkesan punya aktivitas karena kerap keluar rumah saat pagi dan kembali sore hari. "Biar dia kelihatan ada kerjanya gitu, nanti pas sore kelihatan lagi," ia menjelaskan.
Agus ditetapkan sebagai tersangka pencabulan anak yang dilaporkan oleh 13 orang anak warga Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat, yang didampingi orang tua mereka. Polda Metro Jaya menetapkan Agus sebagai tersangka pencabulan anak pada Jumat dini hari tadi. Adapun sebelumnya status Agus merupakan saksi kasus pembunuhan Putri Nur Fauziah.
Mayat Putri Nur Fauziah ditemukan pada Jumat malam di daerah Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat dengan kondisi berada di dalam kardus dan dilakban. Ia diketahui hilang sejak pulang sekolah pada hari Jumat, 2 Oktober 2015.
DIKO OKTARA