Hukuman Rossi Terlalu Ringan? Ini Jawaban Direktur MotoGP
Reporter: Tempo.co
Editor: Nurdin Saleh TNR
Kamis, 29 Oktober 2015 11:21 WIB
Valentino Rossi. AP/Joshua Paul
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Yamaha, Valentino Rossi, sudah mendapat hukuman atas aksinya membuat Marc Marquez terjatuh dalam lomba MotoGP di Sepang, Malaysia, Ahad lalu. Karena kesalahannya, Ia harus menjalani lomba terakhir di Valencia, Spanyol, 8 November mendatang, dari posisi paling belakang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hukuman itu membuat peluang Rossi untuk merebut gelar menjadi mengecil, meski ia masih unggul tujuh poin dari rekan setimnya Jorge Lorenzo. Namun, hukuman itu bagi sebagian orang justru dianggap terlalu ringan. Nama besar Rossi dituding jadi faktor yang mempengaruhi hukuman itu. Pendapat seperti ini antara lain dikemukakan Lorenzo, yang menilai rekan setimnya itu layak didiskualifikasi.  (Lihat video Insiden Sepang, Rossi Bersalah?, Duel Tikungan Rossi dan Marquez, Siapa Menang?)

Benarkah status Rossi mempengaruhi hukumannya? Direktur Keselamatan MotoGP Franco Uncini membantahnya. "Begitu kami melihat kontak terjadi, kami sudah sepakat untuk segera menghukum Valentino," kata dia seperti dikutip Gazzetta dello Sport. "Bagi kami jelas bahwa dia telah mendorong Marquez ke luar jalur."

Uncini menegaskan saat itu semua sepakat untuk tetap membiarkan lomba berjalan. "Baru setelah itu kami meneliti video dan bicara dengan para pembalap," kata dia. "Putusan ini sangat penting, bukan karena terkait dengan Rossi, tapi karena akan mempengaruhi hasil dari kejuaraan."(Baca: Banyak Fakta Tak Pas Soal Insiden Rossi-Marquez, Apa Saja?)

Uncini menegaskan, Direktur Lomba tak boleh membuat kesalahan dalam kasus itu. "Putusan yang agak tertunda semata karena kami harus mengevaluasi setiap aspek," kata dia. "Begitu pertanggungjawaban dibuat, kami tak pernah melakukan diskon."

Yamaha sempat mempertanyakan kenapa Marquez yang sengaja menghalangi Rossi tak dihukum. Uncini menegaskan, kalaupun benar dia sengaja, ia tak melakukan pelanggaran, termasuk saat menyalip. "Itu ekstrem, tapi masih dalam batas aturan. Tak tertulis bahwa seorang pembalap harus terus memacu 100 persen di tiap putaran," kata dia. "Anda juga harus memperhitungkan degradasi ban, bahan bakar, dan mesin. Meski ada kecurigaan, kami tak mendapat bukti bahwa Marquez sengaja melakukan itu."(Baca: Sisi Gelap Valentino Rossi Dibedah, Kesimpulannya Menohok)

AUTOSPORT | NURDIN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi