TEMPO.CO, Bintan - Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) atau asosiasi pengusaha travel Malaysia untuk mengembangkan wisata di Bintan dan Batam. Kementerian Pariwisata berinisiatif mengundang 36 pengusaha agen tur dan travel dari negeri jiran tersebut datang ke Bintan dan Batam.
"Kami membidik Malaysia karena potensinya cukup tinggi," kata Direktur Wilayah Asia Tenggara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani. Menurut dia, faktor kedekatan secara geografis menjadi salah satu keuntungan yang ditawarkan untuk turis asal Malaysia. Para turis hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit menyeberang lewat jalur laut.
Untuk meningkatkan kunjungan, kementerian menggelar pertemuan bisnis yang mempertemukan penyedia jasa wisata dengan 36 anggota MATTA. Pertemuan yang berjalan selama hampir dua jam di Batam tersebut, berdasarkan pantauan Tempo, berlangsung ramai. Obrolan yang kemudian menjurus pada aksi tawar-menawar dalam bahasa Inggris dan melayu menjadi hal lumrah.
Presiden MATTA Hamzah Rahmat mengatakan Batam dan Bintan memiliki atraksi wisata yang tak kalah menarik dari Phuket di Thailand. Ia menyebutkan wisata alam di Bintan memberikan nuansa berbeda ketimbang di Phuket. "Hanya saja tidak ada yang tahu tempat-tempat ini," katanya.
Menurut Hamzah, Bintan memiliki karakter tempat wisata keluarga yang sesuai dengan tipikal turis dari Malaysia. Selain itu, kata dia, tak ada kesenjangan yang tinggi dari segi kultural membuat Bintan dan Batam layak menjadi alternatif pilihan wisata bagi turis Malaysia. "Kami juga tak membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang terlampau tinggi untuk menuju ke sini," katanya.
General Manager Operation PT Bintan Resort Cakrawala Prakash Nair mengatakan saat ini kunjungan wisatawan terbanyak berasal dari Singapura yang mencapai 31 persen dari total wisatawan pada 2014. Padahal, dari segi geografis, seharusnya wisatawan Malaysia mampu mencetak angka kunjungan yang tak terlampau jauh dari Singapura. "Saat ini hanya tiga persen saja," katanya.
Padahal, menurut Darwin Mandoni, Manager Turi Beach, salah satu resor terbesar di Batam, wisatawan Malaysia memiliki kemampuan daya beli yang tinggi. "Spending mereka cukup tinggi untuk belanja ini dan itu," kata dia. Ia menyebutkan rata-rata turis Malaysia pun memilih hotel minimal kelas menengah atas.
DINI PRAMITA