TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pembangunan tidak mungkin terjadi jika bunga deposito masih tinggi. Menurut dai, jika bunga deposito tinggi, orang akan malas berinvestasi. "Tidak mungkin orang beli saham selama bunga deposito 8-10 persen," ucap Jusuf Kalla di acara tahunan Bank Indonesia, Rabu, 25 November 2015.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pembiayaan pembangunan Indonesia sebanyak 90 persen berasal dari perbankan, sementara 10 persen sisanya dari investasi.
Menurut Kalla, tingginya bunga bank dan keinginan pemerintah meningkatkan iklim investasi adalah suatu kontradiksi yang harus diselesaikan. "Karena tidak mungkin terjadi dua-duanya: bunga tinggi dan investasi tinggi. Itu tidak mungkin," ucapnya.
Dalam sektor keuangan, Kalla menuturkan pemerintah hanya bisa membantu memperbaiki sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tahun ini, pemerintah menurunkan bunga kredit usaha rakyat dari 22 persen menjadi 12 persen.
Untuk suku bunga Bank Indonesia, Agus mengatakan saat ini Bank Indonesia belum tahu kapan akan menurunkan suku bunga. "Nanti tanggal 17, kami akan ada rapat Dewan Gubernur bulanan. Kami lihat data-data yang ada, baru kita putuskan. Istilahnya, data dependen," ujarnya.
MAYA AYU PUSPITASARI