Ini Usul Ketua IMI Agar Penyelenggaraan MotoGP Bisa Berjalan  
Reporter: Tempo.co
Editor: Eko Ari Wibowo
Rabu, 25 November 2015 05:09 WIB
Nanan Sukarna. ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang umum Federation Internationale de Motocyclisme atau federasi balap motor dunia (FIM) di Jerez, Frontera, Spanyol, pada 20-22 November 2015, berbuah manis bagi Indonesia. Dalam sidang tersebut, Dorna Sports SL, penyelenggara MotoGP, menyampaikan Indonesia masuk dalam kalender tuan rumah MotoGP pada 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sesuai schedule memang disampaikan demikian, dan kami sangat berharap terlaksana sebagai kebanggaan," ujar Nanan Sukarna Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) melalui pesan pendek dari Spanyol, Selasa, 24 November 2015.

Sidang Umum FIM yang menjadi rangkaian upacara penutupan musim balap motor memang ditunggu-tunggu Indonesia. Sebab, sidang yang dihadiri perwakilan 112 negara itu diharapkan mengukuhkan Indonesia masuk kalender MotoGP 2017. Dengan begitu, negara lain yang masih berminat seperti Thailand, Kazakhstan, Brasil, Cile, dan Finlandia, tak lagi punya peluang untuk menggeser posisi Indonesia.

Dalam rilis MotoGP, Dorna meminta pemerintah merenovasi Sirkuit Sentul secara total karena tak laik kejuaraan tersebut. Sesuai taksiran pemerintah sendiri, Sentul membutuhkan biaya sekitar Rp 200 miliar. Bila tak dipenuhi, Nanan menganggap Indonesia bakal kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah, "Thailand yang paling siap untuk mengambil alih," ujarnya.

Komitmen pemerintah memang menuai keraguan banyak pihak karena menolak membiayai penuh sirkuit tersebut. Mereka hanya menyediakan dana Rp 5 miliar untuk renovasi pada 2016. Namun Nanan punya solusi. Ia menyarankan pemerintah sebaiknya menggaet pengusaha untuk ikut mendanai renovasi.

"Lima ratus pengusaha dengan masing-masing Rp 1 miliar sudah Rp 500 miliar," kata mantan Wakil Kepala Polri itu. "Tidak perlu pakai uang pemerintah karena malah repot pertanggungjawabannya," tambahnya.

Meski demikian, Nanan optimistis dengan komitmen pemerintah dalam mengupayakan tuan rumah MotoGP. Sebelum berangkat ke Spanyol, ia menyatakan sudah diundang Staf Kepresidenan untuk membicarakan kelanjutan MotoGP di Indonesia, "Semoga saja ada terobosan kreatif untuk mendukung semua ini."

Adapun Gatot S. Dewabroto, juru bicara Kementerian Olahraga, menyatakan belum mendapat informasi ihwal hasil Sidang Umum FIM soal Indonesia. Ia hanya berharap penekenan LOI itu bisa dibacakan dalam sidang. Sehingga pesaing Indonesia yang masih mengejar peluang merebut tuan rumah MotoGP tersingkir.

TRI SUHARMAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi