Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agar Tak Terjadi Arus Modal Keluar, BI Rate Tetap 7,5 Persen  

image-gnews
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menyatakan salah satu tujuan kebijakan suku bunga acuan (BI rate) yang dijaga ketat di level 7,5 persen sejak awal tahun adalah untuk menjaga agar tidak terjadi arus modal keluar (capital outflow).

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, Bank Indonesia belum dapat menurunkan BI rate seperti yang dilakukan sebelumnya oleh Bank Sentral Amerika Serikat dan Bank Sentral Eropa untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi.

"Karena yang dibutuhkan oleh negara ini adalah valas (valuta asing). Pendanaan untuk surat utang pemerintah itu 37 persen yang beli asing. Penting menjaga dana yang masuk untuk membiayai APBN. Kita harus jaga agar modal tidak keluar," ujar Mirza dalam sebuah seminar, di Jakarta, Kamis, 26 November 2015.

Menurut Mirza, saat ini tidak mungkin negara ini bisa tumbuh tanpa ada bantuan modal dari luar negeri. Karena itu, perlu arahan kebijakan agar Indonesia tidak terus bergantung pada modal asing.

"Kalau terkait dengan portofolio, kita harus besarkan dana pensiun, asuransi, dan reksa dana," kata Mirza.

Selain itu, lanjut Mirza, penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke dalam negeri harus seimbang antara ekuitas dan pinjamannya. Ia menilai, banyak PMA yang masuk tapi masih bayar bunga ke luar negeri.

"Kita harus undang PMA yang equity dan borrowing-nya seimbang. Jadi struktur permodalan PMA juga harus diperbaiki. Kita shift (geser) ketergantungaan terhadap modal dari luar negeri. Kebijakan-kebijakan harus ke arah sana," ujar Mirza.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa, 26 November 2015 lalu memutuskan untuk kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 7,5 persen dengan suku bunga Deposit Facility 5,5 persen dan Lending Facility pada level 8 persen.

Kendati BI rate tetap, bank sentral memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer dalam Rupiah, dari sebelumnya 8 persen menjadi 7,5 persen, berlaku efektif sejak 1 Desember 2015.

"Kemarin kami melonggarkan kebijakan moneter dengan penurunan GWM, instrumen moneter yang juga banyak dilakukan bank sentral lain. Mereka menggunakan itu, baru kemudian menurunkan suku bunga," kata Mirza.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BI Rate Turun Tanpa Tunggu The Fed, DGS: Kalau Domestik Sudah Oke

7 Februari 2024

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
BI Rate Turun Tanpa Tunggu The Fed, DGS: Kalau Domestik Sudah Oke

Bank Indonesia menyebut BI Rate bisa diturunkan tanpa menunggu penurunan suku bunga The Fed jika kondisi domestik sudah oke.


Bank Indonesia Diprediksi Pertahankan Suku Bunga hingga Akhir Tahun, Ini Kata Ekonom

25 Agustus 2023

Aktivitas pelayanan penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.625 per dolar AS pada Selasa (4/8) sore. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia Diprediksi Pertahankan Suku Bunga hingga Akhir Tahun, Ini Kata Ekonom

Bank Indonesia (BI) diprediksi mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) di level 5,75 persen hingga akhir 2023.


Bunga Acuan BI Naik jadi 5,5 Persen, Apa Sebabnya dan Bagaimana Respons Perbankan?

23 Desember 2022

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Bunga Acuan BI Naik jadi 5,5 Persen, Apa Sebabnya dan Bagaimana Respons Perbankan?

BI resmi menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau BI Rate sebesar 0,25 basis poin menjadi 5,5 persen. Apa saja alasannya?


Bank Mandiri Mulai Pertimbangkan Menaikkan Bunga Kredit karena BI Rate Naik Terus

26 Oktober 2022

Suasana aktivitas transaksi perbankan di kantor Bank Mandiri Cabang Patra Jasa, Jakarta, Selasa, 2 November 2021. Pemberlakuan kebijakan tersebut baru akan diterapkan pada Desember 2021 nanti. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Mandiri Mulai Pertimbangkan Menaikkan Bunga Kredit karena BI Rate Naik Terus

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan akan memperhatikan sejumlah hal, terutama kesehatan keuangan para debitur sebelum menaikkan suku bunga.


Bunga Acuan Naik, Bank Mandiri Tetap Pede Pertumbuhan Kredit 11 Persen

26 Agustus 2022

Gedung Bank Mandiri di Jakarta
Bunga Acuan Naik, Bank Mandiri Tetap Pede Pertumbuhan Kredit 11 Persen

Bank Mandiri tidak berencana merevisi target pertumbuhan kredit pada 2022 meskipun suku bunga acuan naik 25 basis poin menjadi 3,75 persen.


Suku Bunga Acuan Naik jadi 3,75 Persen, Apersi: Time To Buy KPR

24 Agustus 2022

Petugas menawarkan properti pada pengunjung dalam acara Indonesia Property Expo (IPEX) 2019 di JCC, Senayan, Jakarta, 16 November 2019. Pameran ini digelar dalam rangka ulang tahun KPR ke-43. TEMPO/Fajar Januarta
Suku Bunga Acuan Naik jadi 3,75 Persen, Apersi: Time To Buy KPR

Kenaikan suku bunga acuan menjadi 3,75 persen yang diputuskan Bank Indonesia dinilai tidak terlalu berdampak pada pembiayaan KPR. Apa sebabnya?


Suku Bunga Acuan Naik jadi 3,75 Persen, Bank Langsung Naikkan Bunga Kredit?

23 Agustus 2022

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Suku Bunga Acuan Naik jadi 3,75 Persen, Bank Langsung Naikkan Bunga Kredit?

BI resmi menaikkan suku bunga acuan atau BI7DRR sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen. Apa saja dampak kenaikan suku bunga itu terhadap perbankan?


Bunga Acuan Naik jadi 3,75 Persen, Gubernur BI: Ada Risiko Stagflasi dan Resesi di Sejumlah Negara

23 Agustus 2022

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) di Bali, Senin, 11 Juli 2022. Foto: Istimewa
Bunga Acuan Naik jadi 3,75 Persen, Gubernur BI: Ada Risiko Stagflasi dan Resesi di Sejumlah Negara

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan kenaikan suku bunga acuan menjadi 3,75 persen salah satunya didasari oleh faktor eksternal. Apa saja?


Sri Mulyani Perkirakan Suku Bunga Acuan Naik 100 Basis Poin hingga Akhir Tahun

27 Juli 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan sambutan didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan) saat pertemuan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat, 15 Juli 2022. ANTARA FOTO/POOL/Fikri Yusuf
Sri Mulyani Perkirakan Suku Bunga Acuan Naik 100 Basis Poin hingga Akhir Tahun

Sri Mulyani memperkirakan Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) hingga akhir 2022.


Bank Indonesia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 4,5-5,3 Persen Sepanjang 2022

23 Juni 2022

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Bank Indonesia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 4,5-5,3 Persen Sepanjang 2022

Bank Indonesia melihat perekonomian domestik terus melanjutkan perbaikan seiring dengan peningkatan permintaan di tengah kinerja ekspor yang membaik.