TEMPO.CO, Banjar - Presiden Joko Widodo memperingati Hari Menanam Pohon 2015 di Taman Hutan Rakyat Sultan Adam, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis, 26 November 2015. Presiden Jokowi mengatakan Indonesia punya sumber daya alam melimpah dengan luas hutan terbesar ketiga di dunia.
"Tapi (Indonesia) penyumbang emisi karbon terbesar keenam di dunia. Tahun ini mungkin nomor satu. Ini bukan prestasi, tapi peringatan bagi kita," kata Presiden Jokowi, Kamis, 26 November 2015.
Presiden Jokowi berkomitmen mereduksi kontribusi Indonesia terhadap emisi karbon dunia. Karenanya, ia menargetkan emisi karbon bisa ditekan hingga 29 persen pada 2030. Jokowi pun menagih komitmen negara sahabat lain untuk melakukan hal yang sama. "Kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan menjadi pelajaran bagi kita semua," ucapnya.
Peningkatan kebakaran di lahan gambut, tingginya deforestasi, dan degradasi lahan, kata dia, bakal merusak habitat satwa. Jokowi mengajak semua lapisan masyarakat dan pemerintah untuk serius mencegah kebakaran di tahun-tahun mendatang, salah satunya dengan penanaman pohon.
"Bukan setelah kejadian baru pontang-panting. Kalau lahan gambut terbakar, disiapkan berapa pun pesawat tidak bisa mengatasi. Jangan sampai kita lengah. Tahun ini El Nino terpanjang, hampir seluruh dunia ada kebakaran," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, upaya penanaman pohon untuk rehabilitasi lahan tidak perlu jutaan hingga miliaran pohon. "Cukup ribuan bibit pohon di satu sampai lima titik lokasi dan dirawat, gampang dilihat,dan dipantau. Jangan dikasih hal-hal yang di luar logika, pasti saya ketawakan," kata Jokowi.
Di acara itu, Jokowi menanam bibit pohon gaharu. Adapun Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menanam bibit pohon durian. Ada 2.000 bibit pohon yang ditanam saat kedatangan Jokowi. Selain itu, 8.000 bibit pohon juga ditanam di luar acara.
DIANANTA P. SUMEDI