Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mayoritas Perajin Batik di Solo Tak Miliki Pengolah Limbah

image-gnews
Seorang pengrajin batik tulis sedang menyelesaikan batik  di  Jetis, Sidoarjo (1/10). UNESCO mememutuskan batik Indonesia sebagai warisan pusaka dunia, yang akan diumumkan besok. Foto: TEMPO/Dwi Narwoko
Seorang pengrajin batik tulis sedang menyelesaikan batik di Jetis, Sidoarjo (1/10). UNESCO mememutuskan batik Indonesia sebagai warisan pusaka dunia, yang akan diumumkan besok. Foto: TEMPO/Dwi Narwoko
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah Kota Surakarta berencana membuat pemetaan kawasan pusat industri yang menjadi penghasil limbah yang ada di kota tersebut. Pemetaan tersebut dibutuhkan untuk merancang pembangunan instalasi pengolah limbah komunal.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta Widdi Srihanto mengatakan persoalan limbah di kota itu menjadi masalah serius yang harus segera ditangani. "Persoalan limbah ini juga menjadi faktor utama penyebab kegagalan Surakarta dalam meraih adipura," katanya, Jum'at 26 November 2015.

Menurut Widdi, tingkat kesadaran pelaku industri kecil dalam mengelola limbahnya masih sangat kecil. Selain itu, indsutri kecil juga memiliki keterbatasan kemampuan finansial untuk membangun pengolah limbah. "Pemerintah harus ikut membantu dengan membuatkan instalasi pengolah limbah komunal," kata Widdi.

Salah satunya, Surakarta memiliki beberapa kawasan yang menjadi pusat industri batik. "Paling banyak berada di kawasan Pasar Kliwon, Kauman dan Laweyan," katanya. Menurut Widdi, hampir semua perajin di tiga kawasan itu memilih membuang limbahnya tanpa diolah terlebih dulu.

Pihaknya mencatat hanya ada satu perajin batik di Kauman yang telah memiliki pengolah limbah. Sedangkan di Laweyan sebenarnya sudah memiliki instalasi pengolah limbah komunal. "Tapi kapasitasnya terbatas sehingga tidak semua perajin bisa memanfaatkannya," kata Widdi.

Sedangkan kebanyakan perajin di kawasan Pasar Kliwon diduga juga memilih langsung membuang limbahnya ke sungai. Hal itu terlihat dari warna air di Sungai Jenes yang sangat pekat lantaran bercampur dengan pewarna batik. "Kondisi semacam ini tidak bisa dibiarkan terus menerus," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan, Gunawan Muhammad Nizar mengatakan bahwa instalasi pengolah limbah komunal di kampungnya masih berfungsi baik. Namun, instalasi itu tidak mampu menampung semua limbah yang dihasilkan. "Karena memang jumlah perajinnya semakin berkembang," katanya.

Gunawan sendiri akhirnya memilih membangun instalasi pengolah limbah di perusahaannya. Sebenarnya, lanjut dia, beaya yang dibutuhkan tidak terlalu mahal. "Masih di bawah Rp 30 juta," katanya.

Hanya saja, instalasi itu membutuhkan tempat yang relatif luas. Padahal, kebanyakan sentra industri batik berada di permukiman padat, termasuk di Laweyan, Kauman dan Pasar Kliwon. "Memang solusinya adalah instalasi yang dipakai bersama-sama atau komunal," kata dia.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

41 hari lalu

Pekerja melakukan uji rasa saat pembuatan arak iwak arumery yang menjadi suvenir dalam side event atau acara sampingan G20 Bali di Denpasar, Bali, Jumat 9 September 2022 Minuman beralkohol tradisional khas Bali berbahan dasar buah lontar dan kelapa yang dicampur dengan rempah-rempah dan buah-buahan untuk memberikan citarasa tersebut sebagai suvenir bagi delegasi saat side event G20 di Bali pada bulan Agustus 2022. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.


Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Warga mengambil air tercemar limbah industri untuk menyiram kebun sayuran di pinggir Sungai Cimande, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 11 Oktober 2023. Tak hanya sumur yang kering, beberapa sumber air bahkan tercemar rembesan limbah industri dari Sungai Cimande selama kemarau panjang. TEMPO/Prima mulia
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.


Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Para anggota HDCI Kota Surakarta touring ke Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, baru-baru ini. FOTO: Istimewa
Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.


Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Anak-anak bermain di kali Bekasi yang kondisinya air hitam pekat dan berbau akibat tercemar limbah di kawasan curug Parigi, kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 17 September 2023. Kondisi air yang tercemar limbah industri ini mengakibatkan produksi Air Minum Tirta Patriot terganggu sejak 14 September. ANTARA/Paramayuda
Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Cileungsi, hulu Kali Bekasi, menghitam akibat tercemar seperti terlihat pada Rabu, 13 September 2023. Dok. KP2C
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Foto udara Kali Bekasi yang berubah warna menjadi hitam pekat, di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 2 Agustus 2019. Pencemaran berat ini menyebabkan produksi air di PDAM Tirta Patriot menyusut, dari semula 490 liter perdetik menjadi 420 liter perdetik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.


Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis Covid-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA/M Risyal Hidayat
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.


Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan ribu ikan bandeng milik nelayan Kota Semarang mendadak mati. Warga menduga kematian ikan di keramba tersebut akibat aliran air limbah dari Kawasan Industri Lamicitra. (Tangkapan layar video nelayan)
Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.


Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Digital untuk Pelajar di Surakarta

31 Mei 2022

Yayasan Internet Indonesia didukung Pemerintah Kota Surakarta menggelar kegiatan Rumah Teknologi Indonesia (RTI). (Yayasan Internet Indonesia)
Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Digital untuk Pelajar di Surakarta

Para pelajar yang terpilih akan diberikan materi-materi seputar IT.


Rekomendasi Produk Ekraf Khas Solo yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh

18 Mei 2022

Produk Ekraf Rotan (Sumber: Indonesia.travel)
Rekomendasi Produk Ekraf Khas Solo yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh

Ayo simak dahulu rekomendasi produk ekraf khas Solo yang cocok dijadikan oleh-oleh berikut ini!