TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pada akhir November 2015, melaporkan kepada masyarakat bahwa sudah sekitar 622 ribu unit rumah dibangun sebagai bagian dari program Sejuta Rumah, yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan target rincian program Sejuta Rumah untuk kelompok sasaran masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 603.516 sudah berhasil dicapai. Jumlah ini meningkat dari akhir Oktober lalu, yang baru mencapai 512.928 unit.
"Jumlah rumah untuk MBR itu bertambah karena beberapa pengembang rumah non-MBR, seperti Real Estate Indonesia (REI), ternyata agak sulit menyelesaikan target penjualan rumah menengah ke atas, jadi mereka ikut membangun MBR," ujarnya saat membuka acara "Pameran Infrastruktur dan Perumahan Rakyat" di Senayan, Jakarta, pada Sabtu, 28 November 2015.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementeriaan PUPR Syarif Burhanuddin menjelaskan, jumlah itu sudah termasuk rumah sewa, rumah kepemilikan (pribadi), dan rumah swadaya. "Jumlah rumah yang dibiayai subsidi, yaitu Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), pun meningkat dari 72 ribu menjadi 100 ribu per November 2015," ujarnya.
Bantuan pembiayaan perumahan melalui Kredit Pemilikan Rakyat-FLPP berhasil mendukung pembangunan 87.683 unit rumah atau mewakili 8,7 persen jumlah keseluruhan program Sejuta Rumah.
YOHANES PASKALIS