TEMPO.CO, Surabaya - Lembaga survei Pilkada Indonesia PT Siber Media Abadi merilis penelitian yang dilakukan timnya sepanjang 20-24 November 2015. Hasilnya, pasangan calon wali kota-wakil wali kota inkumben, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, menang telak atas penantangnya, Rasiyo-Lucy Kurniasari.
“Jadi, mayoritas warga Kota Surabaya masih menganggap pasangan Risma-Whisnu layak memimpin Kota Surabaya lagi,” kata salah satu surveyor Pilkada Indonesia, Gunawan Abdillah, kepada wartawan di Hotel JW Marriott Surabaya, Sabtu, 28 November 2015.
Menurut Gunawan, dari 506 responden yang tersebar di 31 kecamatan se-Kota Surabaya, 67,79 persen menilai pasangan inkumben Risma-Whisnu masih sangat layak memimpin Kota Surabaya. Sedangkan penantangnya, Rasiyo-Lucy, hanya mengantongi 23,12 persen pendukung. “Sementara 9,09 persen tidak menjawab salah satu calon yang akan dipilihnya pada 9 Desember mendatang,” ujarnya.
Adapun metode yang digunakan adalah multistage random sampling, sehingga dipilihlah 506 responden, baik pria maupun wanita, di 31 kecamatan se-Kota Surabaya. “Semua responden kami wawancarai langsung dengan tatap muka," katanya.
Survei yang dilakukan dengan wawancara tatap muka ini, ujar dia, bertujuan mengukur tingkat toleransi sikap dan prilaku pemilih terhadap keinginan mengikuti pilkada Surabaya pada 9 Desember mendatang. “Sedangkan margin of error dari penelitian ini hanya mencapai 4-5 persen,” ucapnya.
Pilkada Surabaya diikuti dua pasangan calon, yaitu pasangan inkumben Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, yang diusung PDIP, dan penantangnya, Rasiyo-Lucy Kurniasari, yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional. Kedua pasangan calon ini sudah "diadu" ihwal visi-misinya dalam tiga kali debat publik yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya, sehingga warga Surabaya bisa menilai calon yang akan dipilihnya pada 9 Desember mendatang.
MOHAMMAD SYARRAFAH