TEMPO.CO, Malang - Pelatih Arema Cronus, Joko Susilo, menyebut permainan defensif Persija Jakarta menjadi penyebab timnya kesulitan mencetak lebih dari satu gol kendati banyak peluang diperoleh.
Arema dan Persija bertemu pada babak penyisihan Grup A Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu malam, 28 November 2015. Gol tunggal Singo Edan dicetak Dendi Santoso pada menit ke-35. Pertandingan ini menjadi pertandingan terakhir bagi Arema di fase grup dan menjadi pertandingan ketiga bagi Persija.
“Mereka memasang taktik parkir bus sehingga para pemain kami kesulitan menembus pertahanan mereka, seperti taktik dan strategi yang saya instruksikan,” kata Joko dalam jumpa pers seusai pertandingan.
Selain gaya bermain lawan, kata Joko, faktor mental juga menjadi penyebab Ahmad Bustomi dan kawan-kawan gagal mengubah banyak peluang jadi gol. Joko menyebut para pemainnya dihinggapi perasaan dan pikiran bahwa gampang mencetak gol ke gawang Macan Kemayoran, yang saat itu tidak diperkuat empat pemain inti.
“Mentalitas itu harusnya tak ada. Ketika pemain kami berpikir mudah cetak gol, malah jadi sulit. Seharusnya jangan berpuas diri dulu karena kami sudah pasti lolos (ke babak perempat final),” ujar pelatih 45 tahun ini.
Baca Juga:
Meski begitu, Joko mensyukuri kemenangan tersebut. Kemenangan atas Persija menjadi kemenangan keempat dalam waktu normal sehingga Arema mengumpulkan total 12 poin. Arema tak pernah kalah di fase grup sehingga lolos ke babak delapan besar sebagai jawara Grup A.
Sebelumnya, Arema Cronus mengalahkan Persegres Gresik United 4-1 dalam laga perdana yang dibuka Presiden Joko Widodo pada Selasa, 10 November, disusul kemenangan kedua (4-2) atas Persipasi Bandung Raya pada Senin, 16 November, serta mengalahkan Sriwijaya FC 2-0 pada Minggu, 22 November.
ABDI PURMONO
