TEMPO.CO, Kuala Namu - Sekitar 150 penumpang Lion Air JT305 tujuan Banda Aceh-Jakarta terlantar di Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara, akibat pesawat yang ditumpangi mereka rusak. Pesawat pengganti justru digunakan untuk mengangkut penumpang lain yang lebih dulu mengalami delay di Kuala Namu.
"Sejak berangkat dari Banda Aceh, Lion Air memaksakan kami naik pesawat rusak. Jadi hanya sampai Kuala Namu," ujar salah satu penumpang JT305 yang terlantar, Teuku Rizky Sunandarsyah, kepada Tempo, Ahad, 29 November 2015.
Menurut Rizky, JT305 yang dia tumpangi harusnya berangkat dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, pukul 16.30 WIB sore tadi. Namun pesawat delay dengan alasan operasional, dan take off pukul 19.00 WIB.
Pesawat lalu mendarat di Kuala Namu dengan alasan operasional pukul 20.00 WIB. "Kami dijanjikan akan ada pesawat pengganti saat mendarat," kata Rizky. Rupanya, pesawat pengganti digunakan untuk mengangkut penumpang lain ke Jakarta yang lebih dulu mengalami delay. "Ini seperti efek domino," ujarnya.
Namun hingga saat ini, 150-an penumpang masih menunggu di lounge Angkasa Pura. Suasana diskusi penumpang dengan Lion Air sempat memanas karena mereka dijanjikan terbang dini hari nanti tapi dengan penerbangan terpisah. "Kami tidak mau karena banyak yang terbang dengan keluarganya," kata Rizky.
Akhirnya, setelah diskusi alot, penumpang JT305 dijanjikan pesawat pengganti esok hari pukul 07.50 WIB. Mereka diberi kamar hotel dekat bandara tapi karena kesal dengan Lion Air, mereka memilih menginap di lounge Angkasa Pura. "Sepanjang menunggu tidak ada makanan. Yang ada hanya snack, itu juga rebutan," kata mahasiswa sekolah statistik ini.
INDRI MAULIDAR
Baca juga:
Kasus Novanto: Mahkamah Rapat Hari Ini, Masih Ada Bola Liar?
Ah, Rahasia Awet Muda Sandra Dewi di Tangan Si Berondong Ini