TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan Syarifuddin Sudding mengatakan bahwa sidang MKD yang saat ini masih digelar secara tertutup belum sampai pada penentuan agenda sidang karena sejumlah anggota MKD terutama yang di BKO (bawah kendali operasi)-kan masih meributkan soal valid atau tidaknya bukti rekaman suara yang dijadikan bukti oleh pelapor, Menteri ESDM Sudirman Said.
"Yang di BKO kan itu ingin menganulir keputusan yang kami ambil soal kasus ini ditindaklanjuti dalam proses persidangan. Dia tidak mengakui keputusan yang telah kami ambil tentang menindaklanjuti dalam proses persidangan," kata Syarifuddin Sudding di Kompleks Parlemen Senayan pada Senin, 30 November 2015.
Padahal, menurut Sudding, hari ini jadwal sidang MKD adalah penentuan agenda dan jadwal persidangan oleh pimpinan, dan membawa rapat internal untuk mengambil keputusan. Tapi karena banyaknya anggota yang menganulir rapat MKD pada 24 November lalu membuat sidang tak kunjung menemukan hasil.
"Argumennya bahwa ini rekaman tidak utuh, harus divalidasi, padahal perdebatannya sudah Lewat, termasuk soal legal standing. Kami skors 30 menit, untuk mendinginkan suasana karena ada anggota yg baru masuk, yang di BKO-kan itu mau menganulir keputusan yg diambil kemarin agar kasus ini diperdalam lagi pada proses persidangan," kata Sudding.
Anggota MKD dari Fraksi Gerindra, Supratman Andi Agtas termasuk yang mempersoalkan mengenai validitas hasil rekaman itu.
"Verifikasi yang dilakukan kemarin itu belum valid. Menyangkut alat bukti. Ini problem yang paling mendasar. Ini soal melihat potensi dari sisi kami harus obyektif. Karena ini nasib orang per orang, tapi karena ini menyangkut bahwa seluruh alat bukti dan menyangkut alat administrasi," kata Suratman.
Hingga berita ini diturunkan, sidang Mahkamah Kehormatan Dewan masih belum mencapai kesepakatan. Sidang ini digelar sejak pukul 13.00 WIB.
Setelah MKD memutuskan untuk melanjutkan laporan menteri Sudirman Said ke tahap Persidangan, terjadi perombakan dalam tubuh MKD. Tercatat ada 7 anggota MKD yang diganti, 4 di antaranya melalui BKO dan 3 diganti secara permanen.
Empat anggota baru MKD yang berasal dari BKO di antaranya Akbar Faisal dari Fraksi Nasdem, Sukiman San A Bakrie dari PAN, dan Henri Yosodiningrat dari Golkar.
DESTRIANITA K.