TEMPO.CO, Bandung - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan dana Kongres Kesenian Indonesia 2015 sebesar Rp 8 miliar. Kongres ketiga yang berlangsung di Hotel Panghegar, Bandung, itu berlangsung pada 1-5 Desember 2015. Setiap peserta mendapat uang saku selama Kongres, selain ditanggung biaya akomodasi dan transportasi.
Mengundang 700 peserta dari berbagai kalangan, biaya akomodasi atau penginapan termasuk makanannya ditetapkan Rp 700 ribu per orang. Sekretaris Jenderal Kongres Kesenian Indonesia Koko Sondari mengatakan pengelolaan dana Kongres bersifat swakelola oleh Kementerian.
Untuk pelaksanaan Kongres yang dipusatkan di Hotel Panghegar itu, biaya sewa tempat sepaket dengan penginapan peserta; makan pagi, siang, dan malam; serta rehat kopi dua kali. “Paket full board, per orang Rp 700 ribu per hari,” kata Koko, Ahad, 29 November 2015.
Kamar hotel yang dipesan sebanyak 350 unit atau per kamar diisi dua orang. Selain itu, kata Koko, panitia penyelenggara menanggung tiket pesawat kelas ekonomi pulang-pergi dari daerah ke Jakarta atau ke Bandung langsung.
Begitu pun tiket angkutan darat bagi peserta yang berasal dari wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat. “Ongkos taksi pulang-pergi bandara dari rumah sampai ke lokasi Kongres juga ditanggung,” ujarnya.
Untuk besaran biaya transportasi peserta, Koko mengaku belum tahu. Panitia bekerja sama dengan agen perjalanan anak perusahaan maskapai Garuda untuk mengurusi tiket perjalanan peserta.
Tanggungan lain, panitia akan memberikan uang saku full board meeting kepada setiap peserta Kongres. Besarnya Rp 150 ribu per hari, dengan perhitungan selama lima hari. “Ada yang bilang kecil banget, tapi itu sesuai ketentuan anggaran di pemerintah,” tuturnya.
Dalam lampiran surat undangan ke peserta juga disebutkan panitia tidak menanggung fasilitas telepon, laundry, dan ekstra mini bar hotel.
ANWAR SISWADI