Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebun Bunga Amarylis Disiapkan Jadi Wisata Transit  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Para pengunjung berfoto ditengah-tengah tanaman bunga yang berada di taman bunga amaryllis. facebook.com
Para pengunjung berfoto ditengah-tengah tanaman bunga yang berada di taman bunga amaryllis. facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kehebohan publik dengan keberadaan Kebun Bunga Amarylis di pinggir Jalan Yogyakarta-Wonosari KM 18 atau tepatnya di Dusun Ngasemayu, Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, membuat pemerintah setempat mempersiapkan kebun bunga ini menjadi destinasi wisata khusus.

Kebun bunga seluas 2.000 meter persegi milik Sukadi, 43, seorang petani sekaligus penjual mainan di Pasar Piyungan itu, belakangan ramai dibicarakan di media sosial. Keindahan kebun bunga itu disebut-sebut mirip taman bunga di Eropa.

Netizen juga heboh karena keindahan kebun bunga itu harus rusak dalam sekejap akibat aksi selfie liar pengunjung yang menginjak-injak dan memetik sembarangan.

Kepala Bagian Tata Pemeritahan Desa Salam, Ngadiono, mengaku tak menduga respons publik sebesar ini demi melihat dan berfoto selfie di kebun bunga itu. Pemerintah dan pemilik sama-sama mengaku tak siap ketika promosi kebun itu terlanjur menyebar secara viral melalui jejaring sosial dan mengundang antusiasme warga.

"Respons publik pada kebun bunga ini menjadi momentum bangkitnya potensi wisata perbatasan kabupaten yang selama ini mati suri," ujar Ngadiono di sela menjadi pemandu lepas para wisatawan yang mengunjungi kebun bunga milik Sukadi, Minggu, 29 November 2015.

Ngadino menuturkan, Kecamatan Patuk, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bantul atau menjadi pintu gerbang Kabupaten Gunungkidul, selama ini hanya mengandalkan obyek wisata monoton, seperti Gunung Purba Nglanggeran, yang tak terlalu booming menyedot wisatawan, seperti halnya Gua Pindul. Wisatawan biasanya hanya melintasi wilayah perbatasan itu untuk langsung ke Pantai Baron, obyek wisata susur Sungai Gua Pindul.

"Kami selama ini berusaha mengembangkan desa wisata atau sentra durian, ternyata juga belum mengangkat, justru kebun bunga ini yang direspons baik," ujar Ngadiono.

Meskipun sempat rusak oleh ulah pengunjung, pemerintah memakluminya sebagai konsekuensi belum siapnya perangkat dan warga.

"Setidaknya, kami sudah tahu, wisata jenis apa yang diminati warga dan bisa menggerakkan perekonomian lokal," ujarnya.

Yang justru diantisipasi pemerintah desa dengan booming-nya kebun bunga amarylis ini, yakni tak munculnya kebun-kebun bunga 'palsu' yang mengecoh wisatawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ada warga yang berusaha mencegat wisatawan untuk diarahkan ke kebun bunga lain demi memungut retribusi. Wisatawan akhirnya kecewa karena kebun bunga lain itu jelek. Kami peringatkan agar tak melakukan itu lagi," ujarnya.

Kebun bunga milik Sukadi menjadi istimewa karena berbagai hal. Tak hanya ada ribuan bunga yang menghampar dengan warna dominan oranye, tapi juga karena suasana di kebun bunga itu sendiri cukup teduh meskipun berada di pinggir jalan raya Yogya-Gunungkidul yang panas dan padat kendaraan. Keteduhan kebun Sukadi ini juga karena diapit sejumlah perindang, seperti sengon, jati, dan flamboyan.

"Nanti sekitar Desember pas Flamboyan berbunga, kebun ini pasti semakin lebih indah dengan warna-warni bunga," ujar Ngadino.

Dengan adanya dana desa yang lebih memadai, sekitar Rp 1 miliar per tahun, Ngadino menuturkan akan mengusulkan kebun bunga Sukadi turut didukung pengembangannya oleh pemerintah melalui dana desa. Misalnya memperluas lahannya.

Sukadi pun pada sensus desa tahun ini telah dicatat sebagai pembudi daya bunga dalam skala besar satu-satunya di desa itu.

"Warga sekitar bisa diberdayakan untuk mengembangkan potensi pendukungnya, khususnya penyediaan lahan parkir kendaraan, akses jalan masuk, kuliner, dan cenderamata khas," ujarnya.

Pantauan Tempo, sejumlah warga setempat mulai membuka usaha di sekitar kebun bunga itu. Lebih banyak warga menjual jajanan khas Patuk, yakni sego sompil. Jajanan ini berupa nasi yang dicampur sayur cabai, tahu, tempe, dan dikukus dengan bungkusan daun pisang berbentuk segitiga. Jajanan itu cukup laris dan ludes meskipun penjualnya cukup banyak.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang Libur Nataru, Taman Pintar Yogyakarta Sudah Dibanjiri Wisatawan

14 Desember 2023

Segelintir wisatawan menyambangi gedung oval di wahana keluarga Taman Pintar Yogyakarta pekan ini. Kunjungan wisata di Taman Pintar masih dibatasi semasa pandemi Covid-19 dan tak semua wahana dibuka demi mengantisipasi penularan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Jelang Libur Nataru, Taman Pintar Yogyakarta Sudah Dibanjiri Wisatawan

Kunjungan wisata di wahana keluarga Taman Pintar Yogyakarta tercatat mengalami peningkatan menjelang libur Nataru


Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

30 November 2023

Sejumlah pekerja produksi bakpia di Sleman Yogyakarta tengah mengemas bakpia sebelum dijual. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

Produsen bakpia juga telah eksis di empat kabupaten lain Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengusung keunikannya sendiri.


Tebing Breksi Jogja, Jam Buka, Harga Tiket Masuk dan Rutenya

3 November 2023

Tebing Breksi, salah satu objek wisata di Yogya yang sudah buka kembali menerima wisatawan sejak Juli. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Tebing Breksi Jogja, Jam Buka, Harga Tiket Masuk dan Rutenya

Nikmati keindahan seni relief sampai matahari terbenam di Tebing Breksi Jogja, simak jam buka, harga tiket masuk, serta rute perjalanan.


Jadi Kuliner Khas Murah Meriah, Yogyakarta Branding Angkringan dengan Jargon Echo

31 Oktober 2023

Salah satu angkringan di Yogyakarta. (Dok. VisitingJogja)
Jadi Kuliner Khas Murah Meriah, Yogyakarta Branding Angkringan dengan Jargon Echo

Branding dilakukan untuk meningkatkan kualitas angkringan, dilakukan dengan beberapa indikator.


8 Rekomendasi Wisata Pantai Gunung Kidul yang Bagus

2 Oktober 2023

Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) disiapkan di Pantai Gesing Gunungkidul dengan konsep Tourism Fishing Port. Dok.istimewa
8 Rekomendasi Wisata Pantai Gunung Kidul yang Bagus

Di antara berbagai Pantai Gunung Kidul, ada beberapa lokasi yang masih belum banyak diketahui oleh wisatawan. Berikut rekomendasinya.


Tak Punya Destinasi Alam, Kota Yogyakarta Gelar Banyak Event Kreatif untuk Menarik Wisatawan

20 Agustus 2023

Atraksi Jogja Fashion Carnival di lapangan parkir Mandala Krida Yogyakarta, Sabtu (19/8). (Dok.istimewa)
Tak Punya Destinasi Alam, Kota Yogyakarta Gelar Banyak Event Kreatif untuk Menarik Wisatawan

Sepanjang 2023, Kota Yogyakarta memilki 60 kegiatan wisata budaya yang tercatat dalam Calendar of Event.


Yogyakarta Gelar Keroncong Plesiran di Destinasi Alternatif yang Kurang Populer

8 Agustus 2023

Perhelatan Keroncong Plesiran di di Asram Edupark, Mlati, Sleman Sabtu (5/8). (Dok.istimewa)
Yogyakarta Gelar Keroncong Plesiran di Destinasi Alternatif yang Kurang Populer

Di lokasi destinasi alternatif, Keroncong Plesiran berhasil memikat tidak hanya para penggemar musik keroncong, tetapi juga masyarakat umum.


Kotabaru Heritage Festival di Yogyakarta, Bisa Lihat Banyak Pentas Hingga Nonton Film Sambil Naik Becak

26 Juni 2023

Kawasan Kotabaru Yogya memiliki sejumlah bangunan cagar budaya, termasuk di dalamnya rumah ibadah. Dok. Istimewa
Kotabaru Heritage Festival di Yogyakarta, Bisa Lihat Banyak Pentas Hingga Nonton Film Sambil Naik Becak

Kotabaru Heritage Festival menjadi bagian membranding Kotabaru sebagai kawasan wisata baru di Yogyakarta.


Wisatawan Malioboro Diminta Foto dan Laporkan Pengamen yang Intimidatif

16 Juni 2023

Pemkot Yogyakarta merazia pengamen di kawasan Malioboro. Dok. IPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta
Wisatawan Malioboro Diminta Foto dan Laporkan Pengamen yang Intimidatif

Beberapa waktu terakhir sempat muncul adanya keluhan pengamen di Malioboro yang operasinya masif, bahkan diduga mabuk.


Status Pandemi Segera Jadi Endemi, Sultan HB X Ingatkan Konsekuensinya

15 Juni 2023

Penumpang KRL Commuter Line antre di peron untuk menaiki eskalator di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin 12 Juni 2023. Menurut keputusan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pelaku perjalanan orang dengan transportasi kereta api pada 12 Juni 2023, penumpang diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat serta tidak berisiko tertular atau menularkan COVID-19 dan KAI Commuter selaku operator KRL Commuter Line menghimbau seluruh penumpang untuk tetap melakukan vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Status Pandemi Segera Jadi Endemi, Sultan HB X Ingatkan Konsekuensinya

Rencana pencabutan status pandemi itu menyusul pernyataan Jokowi pada Rabu, 14 Juni 2023 yang menyatakan bahwa saat ini Indonesia sudah masuk endemi.