TEMPO.CO, Banda Aceh - Banjir yang sempat melanda 13 kecamatan di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, mulai surut karena hujan reda. Masyarakat diminta tetap waspada. “Hari ini mulai pembersihan kawasan pemukiman oleh masyarakat,” kata Afriadi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie kepada Tempo, Selasa, 1 Desember 2015.
Menurutnya, masyarakat bahu-membahu membersihkan lokasi dan rumahnya yang sempat tergenang air sehari sebelumnya. Diperkirakan puluhan ribu rumah di 13 kecamatan sempat terendam.
Afriadi menambahkan, bantuan masa panik juga sudah disalurkan oleh Dinas Sosial setempat. Tidak ada warga yang mengungsi ke tempat yang jauh. Semuanya bertahan di sekitar rumahnya. Pihaknya masih melakukan pendataan kerusakan akibat banjir tersebut.
Sekolah yang terendam banjir juga tidak diliburkan. Siswa tetap masuk sekolah untuk gotong-royong membersihkan ruang-ruang kelas. “Warga kami minta tetap waspada kalau-kalau hujan deras lagi,” ujar Afriadi.
Banjir terjadi akibat hujan deras Ahad malam lalu menyebabkan genangan air dan luapan sungai. Genangan paling parah sempat terjadi di Desa Jojo, Kecamatan Mutiara Timur, yakni mencapai dua meter. Beberapa kecamatan lain yang parah, di antaranya Kecamatan Geumpang, Tangse, dan Mane. Wilayah itu menjadi langganan banjir setiap tahun pada musim hujan.
ADI WARSIDI